Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/12/12 |
|
Senin, 12 Desember 2022 (Minggu Adven 3)
|
|
Keluhan memprihatinkan melanda rakyat. Rakyat Israel perlu makanan untuk anggota keluarganya; mereka pun terpaksa harus menggadaikan ladang dan rumah untuk hidup, ditambah lagi mereka harus meminjam uang untuk membayar pajak ladang dan kebun (1-4). Bahkan, anak-anak mereka menjadi budak (5). Kisah tragis itu menunjukkan adanya pihak-pihak yang mencari kesempatan untuk mengeruk keuntungan dari rakyat. Celakanya, pelakunya adalah para penguasa dan pemuka (7). Orang-orang yang berkelimpahan kekayaan ternyata tetap kurang puas, sehingga menggunakan kesempatan untuk mengeruk kekayaan. Mereka berlaku curang dan enggan meninggalkan sifat tamak, sehingga mengabaikan pekerjaan Tuhan dan kasih terhadap sesama. Proyek besar pengerjaan tembok kota merupakan proyek pemulihan kota dan umat Allah. Yerusalem adalah pusat peribadatan dan simbol kehadiran Allah. Membangun kembali tembok Yerusalem sudah pasti merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan peribadatan di Israel. Namun demikian, ada juga orang-orang yang mau mengeruk keuntungan. Mereka mengejar kekayaan, sekalipun mereka tahu itu adalah proyek umat Allah. Padahal, mereka dapat membantu saudara-saudara seiman dan sebangsanya, serta berperan aktif mendukung proyek itu. Sejatinya, mereka memiliki kesempatan untuk berbuat baik dan mendukung pekerjaan Allah. Momen itu memperingatkan setiap kita untuk tidak mencari keuntungan diri sendiri dan memikirkan kenyamanan diri sendiri saja. Kita perlu menjadi orang-orang yang berbagi dengan tulus dalam pekerjaan Tuhan, mau melakukan dan mendukung pekerjaan Tuhan, dan bukan mencari peluang mengeruk keuntungan, baik materi maupun bukan materi. Janganlah kita tamak terhadap jabatan dan juga harta, baik di dalam pelayanan maupun pekerjaan. Jabatan dan kekayaan adalah karunia Allah. Kita patut mensyukuri segala yang dikaruniakan oleh Allah agar tidak tergoda ketamakan. [MKD]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |