|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/12/06 |
|
Sabtu, 6 Desember 2025 (Minggu Adven ke-1)
|
|
|
Menjadi pemimpin memiliki dua sisi: kebahagiaan karena dipercaya dan kesadaran akan tanggung jawab karena ada tantangan besar. Sebagai umat milik Allah, kita memerlukan tuntunan Tuhan untuk menjalankan tugas dengan baik dan mewaspadai godaan. Melalui kesaksian dalam Alkitab kita dapat melihat perjalanan bangsa Israel dengan segala dinamikanya. Pada satu titik sejarah, bangsa ini meminta agar dipimpin oleh seorang raja seperti bangsa lain di sekitar mereka (14). Allah mengerti bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang raja dengan segala tanggung jawabnya. Apalagi menjadi raja yang taat serta setia kepada Allah. Maka TUHAN menetapkan sejumlah syarat bagi para pemimpin Israel tersebut. Syarat yang utama adalah bahwa hanya raja yang dipilih oleh TUHAN yang berhak memerintah Israel (15). Hal ini guna mencegah pengultusan, bahkan pengilahian raja yang biasa dilakukan oleh bangsa lain di sekitar Israel. Hanya Allah sajalah penguasa di atas segala penguasa. Raja pun tunduk kepada Allah. Raja yang kelak akan dipilih haruslah seorang pribadi pembelajar yang tekun memegang firman Allah. Dengan lugas dikatakan bahwa ia harus menyalin dan membaca kitab suci seumur hidupnya agar ia belajar takut akan TUHAN (18-19). Pedomannya dalam memerintah adalah ketetapan TUHAN semata. Raja Israel juga harus memiliki pengendalian diri tidak tergoda akan harta, kekuasaan, atau hawa nafsu lainnya. Mudah sekali bagi orang yang merasa berkuasa dan memiliki segalanya untuk dibutakan karena kuasanya, dan merasa berhak memperoleh serta melakukan segala sesuatu. Marilah kita menjadi pemimpin-pemimpin yang menundukkan diri sepenuhnya kepada Allah. Mari kita menghindari segala kesombongan dan tekun menghidupi firman-Nya dalam hidup kita. Sebagai pemimpin, penting untuk kita memiliki pengendalian diri dan tidak dibutakan oleh kuasa yang sejatinya adalah tanggung jawab dari Allah. Selamat berproses menjadi pemimpin yang baik. [WDN] Baca Gali Alkitab 10 Tuhan memberikan instruksi kepada bangsa Israel tentang bagaimana seorang raja harus memimpin. Tuhan memerintahkan bahwa raja harus dipilih sesuai kehendak-Nya, yaitu berasal dari bangsa Israel sendiri dan bukan orang asing. Ada juga larangan bagi raja: Pertama, tidak boleh memiliki banyak kuda (kekuasaan militer), agar tidak membawa umat kembali ke Mesir; Kedua, tidak boleh memperbanyak istri, supaya hatinya tidak menyimpang; Ketiga, tidak boleh mengumpulkan kekayaan berlimpah, agar tidak menjadi sombong dan bergantung pada materi. Selain itu, raja diminta untuk menulis salinan Hukum Taurat dan membacanya setiap hari sepanjang hidupnya. Hal ini bertujuan agar ia takut akan Tuhan, mematuhi hukum-Nya, tidak meninggikan dirinya di atas rakyat, dan menjalani kepemimpinan yang panjang dalam keadilan. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |