|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/12/02 |
|
Selasa, 2 Desember 2025 (Minggu Adven ke-1)
|
|
|
Dalam agama terdapat tatanan ajaran dan ritual yang dirangkai untuk mengingatkan kita agar selalu terhubung dengan Tuhan. Pada bacaan hari ini Allah menegaskan tiga hari raya yang harus dirayakan oleh umat Israel pada masa itu. Hari raya pertama adalah Hari Raya Roti Tidak Beragi; ini mengingatkan mereka atas penderitaan mereka di Mesir serta pembebasan yang Allah hadirkan. Ini menekankan rasa syukur dan kenangan sejarah. Roti tak beragi menyimbolkan kondisi terburu buru saat mereka keluar dari tanah Mesir, meninggalkan dosa dan merengkuh kehidupan baru (1-8). Hari raya kedua adalah Hari Raya Tujuh Minggu, di mana umat diajak untuk bersyukur atas panen yang diberkati TUHAN (9-12). Syukur itu diwujudkan dalam persembahan kepada TUHAN sesuai dengan berkat yang telah mereka terima. Setiap orang bersukacita, perayaan ini merefleksikan belas kasih dan keadilan TUHAN. Hari raya ketiga adalah Hari Raya Pondok Daun. Perayaan selama tujuh hari ini menandai musim panen dan umat Israel diajak bersyukur atas kelimpahan yang telah dikaruniakan Allah (13-15). Secara harfiah "pondok" dari daun betul-betul dibuat sebagai simbol hari raya ini. Semua orang diundang untuk merayakan hari raya ini, termasuk orang-orang yang terpinggirkan di antara mereka (16-17). Waktu yang cukup untuk bersukacita dan merenungkan kesetiaan Allah selama perjalanan mereka di padang gurun. Dari sini kita melihat bahwa pusat segala peribadahan dan ritual kita adalah kasih serta karunia Allah yang harus selalu diingat dan dirayakan setiap waktu. Maka dari itu, dalam ibadah yang kita lakukan dengan segala bentuk ritualnya, kita diingatkan akan kasih setia Tuhan dalam Kristus yang selalu menjadi pusat dari segala peribadahan kita. Selain itu, kita juga diingatkan untuk merayakan penyelamatan, pemeliharaan, dan berkat Allah melalui perayaan tahunan dengan ibadah-ibadah yang penuh sukacita, komunitas yang inklusif, dan persembahan syukur yang tulus. [WDN]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |