Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/12/01 |
|
Jumat, 1 Desember 2023 (Minggu ke-26 sesudah Pentakosta)
|
|
Ketika media sosial diramaikan oleh maraknya kasus penipuan online, tak jarang muncul ungkapan "janji palsu". Inilah kenyataan yang sering terjadi dalam relasi manusia: ketidakmampuan menepati janji. Berbeda dari manusia, Allah tak pernah ingkar janji. Proses pembangunan Bait Allah yang telah diselesaikan oleh Salomo sesungguhnya merupakan pemenuhan janji Allah kepada umat-Nya. Setelah pembangunan selesai, Salomo mengumpulkan segenap bangsa Israel dan menyatakan puji-pujian kepada Allah atas penggenapan janji yang dahulu disampaikan kepada Daud (4). Dahulu Daud memang bermaksud membangun Bait Allah, tetapi Allah berfirman bahwa bukan Daud yang akan membangunnya, melainkan anaknya, yakni Salomo (7-9). Saat itu Daud menaati Tuhan. Ia percaya bahwa janji Tuhan akan digenapi dan Bait Allah akan didirikan oleh keturunannya. Kini hal itu benar-benar terjadi, maka Salomo mengakui di depan rakyatnya: "Tuhan telah menepati janji yang telah diucapkan-Nya." (10). Bait Allah berdiri dengan megah dan di dalamnya diletakkan tabut yang memuat perjanjian yang telah diikat Allah dengan bangsa Israel (11). Dengan demikian, mereka dapat senantiasa mengingat kehadiran serta penebusan Tuhan atas mereka. Sadarkah kita bahwa sesungguhnya kita pun menerima janji Tuhan melalui firman-Nya? Dalam firman-Nya Allah memberi janji penyertaan serta damai sejahtera yang telah digenapkan melalui karya Tuhan kita, Yesus Kristus. Maka, setiap kali kita membuka Alkitab dan membaca tentang janji-Nya, yakinlah dengan sungguh-sungguh bahwa Tuhan tak akan pernah ingkar janji. Ia selalu menepati janji-Nya dari zaman ke zaman. Satu hal yang kita harus sadari adalah penggenapan janji itu merupakan proses pembelajaran dan perjalanan hidup yang perlu kita tempuh dengan keteguhan hati dan sikap berserah sepenuhnya kepada Tuhan. Agar kita dapat menyaksikan penggenapan janji-Nya dalam hidup kita, diperlukan iman untuk menyadari dan mengakui bahwa Tuhan tidak pernah sekalipun melupakan kita. [WDN]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |