Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/11/28 |
|
Selasa, 28 November 2023 (Minggu ke-26 sesudah Pentakosta)
|
|
Kehidupan adalah sebuah misteri. Jalinan peristiwa dapat terjadi begitu saja tanpa sempat kita terka sebelumnya. Kehidupan yang penuh misteri ini hanya dapat dilalui jika Allah berdiam dalam hidup kita, karena di dalam Tuhan ada damai sejahtera dan kekuatan untuk mengarungi kehidupan. Keyakinan akan Allah yang berdiam di tengah umat itulah yang mendasari didirikannya Bait Allah yang begitu megah. Dalam nas yang kita baca, penulis Kitab Tawarikh membuat kita memahami betapa megahnya Bait Allah yang sedang dibangun oleh Raja Salomo. Penulis menggambarkan dengan sangat mendetail; dari ukurannya, balok-balok yang disusun, emas dan permata yang menghiasi bagian dalam Bait Allah (3-9), sampai dua kerub yang ditempatkan di ruang maha kudus (10-13). Berbeda dengan kisah pembangunan Bait Allah di Kitab Raja-raja yang memuat pesan-pesan teologis, uraian di Kitab Tawarikh seolah-olah hanya memuat detail teknis. Namun, ada dugaan kuat bahwa bagian ini adalah pesan penulis untuk menyemangati bangsa Yehuda yang baru saja kembali dari pembuangan sebagai pembaca pertama kitab ini, juga sebagai upaya untuk mendukung restorasi Bait Allah. Pembangunan ini amat penting bagi bangsa Israel karena Bait Allah adalah simbol dari Allah yang berdiam di tengah kehidupan umat-Nya. Bait Allah ditempatkan sebagai pusat, sebagaimana memang seharusnya Allah sajalah yang menjadi pusat kehidupan mereka. Bila Allah berdiam di tengah-tengah umat percaya, tidak ada yang tak dapat dilampaui oleh bangsa yang kelak dibangun dan dipulihkan kembali itu. Kita pun diundang untuk memiliki penghayatan yang serupa. Bait Allah bukan hanya tempat dan bangunan fisik, karena Allah kita adalah Allah Yang Mahahadir. Hadirat-Nyalah yang seharusnya kita wujudkan setiap hari. Caranya adalah dengan mendengarkan-Nya agar Allah saja yang menjadi penuntun kehidupan kita, bukan hawa nafsu atau kedagingan kita. Sudahkah Allah berdiam dalam hidup kita? [WDN]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |