Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2005/11/26 |
|
Sabtu, 26 November 2005
|
|
Judul: Murka Allah dinyatakan Banyak orang tidak dapat menerima pandangan Kristen bahwa Allah murka terhadap orang berdosa dan akan menghukum mereka yang tidak mau bertobat. Apakah sifat menghukum Allah itu menunjukkan kekejaman-Nya? Nahum dengan lantang mengumandangkan kemurkaan Allah atas para musuh-Nya (ayat 2-8). Allah berhak murka karena Dia "cemburu" karena umat manusia ciptaan-Nya (ayat 2). Ada dua alasan kecemburuan Allah, yaitu Allah tidak rela diri-Nya diduakan dan Dia tidak rela umat-Nya diperlakukan jahat! Oleh karena keadilan-Nya, Dia akan "membalas" para musuh sesuai dengan kejahatan mereka (ayat 2b). Namun pada saat yang sama, Ia juga penuh kesabaran menantikan pertobatan sebelum hukuman dijatuhkan (ayat 3a). Murka Allah sungguh dahsyat. Nahum menggambarkan kehebatan api kemarahan Allah secara simbolis menerpa alam semesta ciptaan-Nya (ayat 4-5). Tidak ada yang dapat bertahan menghadapi kehangatan amarah Allah (ayat 6, 8b), kecuali mereka yang mencari perlindungan pada-Nya (ayat 7-8a). Murka Allah ditujukan secara khusus kepada Asyur (ayat 9-10) karena ia menentang Allah dengan berlaku jahat kepada umat-Nya. Walaupun Asyur adalah sebuah kerajaan besar, mereka tidak dapat bertahan menghadapi hukuman Allah (ayat 12-14). Sebaliknya, nubuat penghukuman ini merupakan penghiburan bagi Yehuda (ayat 15). Yehuda yang telah menyaksikan Asyur menghancurkan Israel akan dilindungi Tuhan dari keganasan Asyur (ayat 2:1-2). Sampai hari ini, anak-anak Tuhan menghadapi kebencian dan penindasan. Sepertinya para musuh Allah tidak terkendali. Pada waktunya, keadilan Allah akan dinyatakan, murka dan hukuman bagi para musuh, keselamatan bagi umat yang setia kepada-Nya. Oleh sebab itu, kita harus tetap setia beribadah kepada-Nya. Renungkan: Allah pasti membalaskan kejahatan dengan hukuman setimpal karena keadilan-Nya, sama seperti Ia pasti akan menyelamatkan karena kasih karunia-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |