Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/11/06 |
|
Rabu, 6 November 2024 (Minggu ke-24 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam perikop ini, Paulus menekankan bahwa kemerdekaan dari dosa dan Hukum Taurat bukan berarti hidup semaunya. Rupanya ada beberapa jemaat yang salah mengartikan anugerah berlimpah sebagai kesempatan untuk hidup di luar hukum dan melakukan apa pun yang diinginkan karena ia merasa bahwa dirinya pasti akan diampuni dan diselamatkan. Allah membebaskan orang percaya dari dosa bukan supaya mereka hidup sebebas-bebasnya tanpa batas dan aturan. Mereka diselamatkan bukan untuk kembali menaati dosa dan mengikuti hawa nafsu. Sebaliknya, mereka harus menaati pengajaran Allah dan mengikuti kebenaran (16-19). Pemahaman ini sangat penting untuk orang percaya pahami sebab inilah yang menentukan cara hidup mereka sebelum dan sesudah diselamatkan, serta sebelum dan sesudah dimerdekakan dari dosa. Sewaktu status mereka masih hamba dosa, mereka tidak mampu dan tidak mau melakukan kebenaran. Hasilnya adalah rasa malu hingga kematian (20-21). Namun, sejak status mereka diubahkan menjadi hamba kebenaran, mereka tidak dapat lagi berbuat sekehendak hatinya, tetapi mereka harus belajar untuk mengenal kebenaran dan kehendak Allah. Buahnya adalah pengudusan hingga hidup yang kekal, yaitu penggenapan janji Allah yang terbesar bagi umat-Nya (22). Dosa bisa membuat kita senang untuk sementara waktu, tetapi pada akhirnya akan membawa kita kepada maut; kebenaran tak selalu mudah dijalankan, tetapi dengan itulah kita tetap di dalam Kristus dan masuk ke dalam hidup yang kekal (23). Mari kita mengevaluasi kehidupan kita sebagai orang percaya selama ini. Sudahkah kita hidup sesuai dengan status hamba kebenaran? Atau, masihkah kita hidup layaknya hamba dosa? Adakah kebiasaan lama yang sulit dilepaskan? Jika ya, akuilah itu secara jujur di hadapan Tuhan. Adakah perbuatan benar yang dapat dilakukan hari ini? Lakukanlah segera demi kemuliaan-Nya. Gunakanlah hidup baru di dalam Tuhan bukan untuk mengulangi dosa, tetapi untuk mewujudkan kebenaran! [STG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |