Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/11/02 |
|
Sabtu, 2 November 2024 (Minggu ke-23 sesudah Pentakosta)
|
|
Keselamatan yang Allah berikan merupakan sebuah anugerah melalui iman kepada Kristus. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Paulus melalui kehidupan seorang tokoh yang sangat dikagumi oleh orang Yahudi, yaitu Abraham. Jika seseorang bekerja keras, maka upah yang diterima adalah haknya. Namun, keselamatan tidaklah demikian (4-5). Abraham diperhitungkan sebagai orang benar bukan karena ia melakukan perbuatan yang benar. Tuhan tidak sedang membayar Abraham ketika Ia membenarkan hamba-Nya itu. Hal ini ditegaskan lagi melalui perkataan Daud yang dikutip oleh Paulus bahwa pengampunan yang diterima manusia berdosa sesungguhnya adalah pemberian Tuhan, bukan usaha manusia (6-8). Rupanya, saat itu orang Yahudi berpikir bahwa Abraham dibenarkan karena ia melakukan hukum Tuhan. Maka dari itu, mereka berusaha menjalankan Hukum Taurat dengan sebaik-baiknya, terutama dalam hal sunat. Mereka melakukan itu agar diperhitungkan sebagai orang benar seperti Abraham, bapa leluhur mereka (9-15). Akan tetapi, Paulus menegaskan bahwa Abraham dibenarkan bukan karena ketaatannya kepada Hukum Taurat, melainkan karena imannya kepada Allah (13). Sekalipun saat itu Abraham tinggal di tengah-tengah bangsa yang tidak mengenal Tuhan, ia tetap percaya kepada Tuhan. Meskipun janji Allah terlihat mustahil, ia tetap percaya. Iman yang demikian pun bukan karena kehebatan atau keteladanan Abraham, melainkan pemberian Allah. Sebab, sejak semula Allah telah memilih Abraham dan menganugerahkan iman itu, sehingga Abraham dapat tetap percaya saat berada dalam kondisi yang sulit. Bagaimana dengan kita pada hari ini? Sudahkah kita dengan sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan? Ataukah, kita masih berusaha dengan kekuatan kita sendiri untuk menunjukkan kebaikan dan memperoleh perkenan-Nya? Ingatlah, pembenaran dari Allah hanya dapat terjadi ketika kita mau sepenuhnya percaya kepada-Nya. Berdoalah agar Tuhan mengaruniakan iman itu kepada kita. [STG] Baca Gali Alkitab 5 Kebenaran Allah tidak bergantung pada pemenuhan Hukum Taurat. Allah mengungkapkan kebenaran-Nya melalui cara yang berbeda. Kebenaran Allah dinyatakan bagi mereka yang percaya kepada Yesus Kristus. Semua orang, tanpa memandang latar belakang, dapat menerima pembenaran itu melalui iman. Semua manusia berdosa dan tidak dapat mencapai standar kemuliaan Allah melalui dirinya sendiri. Allah membenarkan kita melalui anugerah-Nya, bukan karena usaha kita sendiri. Penebusan melalui Yesus Kristus adalah dasar pembenaran kita. Dengan demikian, Yesus adalah jalan pendamaian melalui iman dan Allah menunjukkan keadilan-Nya melalui Yesus Kristus. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |