Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/10/28 |
|
Senin, 28 Oktober 2024 (Minggu ke-23 sesudah Pentakosta)
|
|
Ketika kita berelasi dengan orang lain, tidak jarang perasaan superioritas muncul di dalam sanubari yang terdalam. Namun, sering kali kita gagal menyadari kehadirannya. Kita pun terlalu gampang melihat selumbar di mata sesama daripada balok di depan mata kita sendiri. Dalam bacaan ini, Paulus menjelaskan bahwa tak ada manusia yang bisa luput dari hukuman Allah. Ketika seseorang merasa dirinya lebih baik daripada orang lain dan mulai melakukan penghakiman terhadap sesamanya, ia sendiri tidak luput dari kesalahan yang sama (1-3). Justru, hal penting yang harus dilakukan oleh orang berdosa adalah datang kepada Allah dengan merendahkan dirinya dalam pertobatan (4-5). Allah akan membalas setiap orang menurut perbuatan mereka, baik bagi mereka yang merespons dalam pertobatan maupun bagi mereka yang bertahan dalam dosa mereka (6-11). Allah tidak memandang muka (11), Ia akan menghakimi baik mereka yang telah mendengar dan menerima Hukum Taurat maupun mereka yang belum. Ada orang yang belum pernah mendengar Hukum Taurat, tetapi melaksanakannya. Hal itu terjadi karena Hukum Taurat tertulis di dalam hatinya (12-15). Akan tiba waktunya bagi Kristus Yesus menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia (16). Saat ini kita harus sadar bahwa kita adalah orang-orang berdosa yang beroleh kasih dan kesabaran Allah. Kita memperoleh pengampunan bukan karena kita lebih baik dari orang lain, melainkan hanya karena kasih karunia Allah. Dalam kerendahan hati, kita harus datang dalam pertobatan setiap harinya dan memohon ampun atas sikap superior kita. Sadarilah bahwa dalam berbuat dosa sering kali ada motif tersembunyi dalam dosa kita. Hati kita begitu gelap; oleh karena itu, tanpa Injil Kristus, kita tidak akan pernah menyadari bahwa kita membutuhkan Juru Selamat untuk menuntun kita. Sudah seharusnya dalam berinteraksi dengan sesama kita tidak menyimpan rasa superior. Justru, dalam kerendahan hati, kita hadir untuk membawa Injil Kristus yang memerdekakan diri kita dan sesama. [PMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |