Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/10/26 |
|
Sabtu, 26 Oktober 2024 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)
|
|
Pengetahuan dan pengalaman dapat menjadikan seseorang percaya diri dalam mengambil sebuah tindakan. Demikianlah yang terjadi dalam diri Paulus, ia memiliki pengetahuan yang kaya akan Injil dan pengalaman akan perjumpaan dengan Allah. Keyakinan yang dikerjakan oleh Allah dalam diri Paulus memberikan dorongan yang sangat kuat baginya untuk memberitakan Injil. Paulus menyatakan bahwa ia tidak pernah malu terhadap Injil (16). Bagi orang-orang pada waktu itu, pemberitaan Injil adalah sebuah kebodohan. Bagaimana mungkin orang memercayai ada manusia yang telah disalibkan, mati, kemudian bangkit dari kematian? Lebih mudah bagi mereka memercayai filsafat-filsafat para pemikir ternama daripada Injil. Hal itu menjadi tantangan bagi Paulus, tetapi ia meyakini bahwa Injil adalah kekuatan Allah. Kekuatan Allah menyelamatkan setiap orang yang mau percaya, tanpa pengecualian (16). Di dalam Injil, nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman (17). Injil menuntun orang benar hidup seturut kehendak Allah. Injil menunjukkan ada rencana keselamatan Allah bagi kita. Allah hendak menyelamatkan kita melalui Yesus Kristus. Apabila kita mau percaya kepada Yesus Kristus, relasi kita dengan Allah diperdamaikan kembali. Allah berkenan mengampuni dosa kita, dan membenarkan kita karena iman kita dalam nama Kristus Yesus. Seperti Paulus, kita menghadapi berbagai gempuran terhadap keyakinan kita dari filsafat-filsafat kosong yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Jika Injil telah mengubah pemahaman dan memberikan pengalaman dalam hidup kita, pasti kita tidak akan pernah malu untuk bersaksi tentang cinta Allah yang besar itu. Kita hidup dalam kebenaran yang bertolak dari anugerah iman yang memimpin kita kepada Kristus Yesus. Allah tidak pernah malu untuk menerima dan mengakui kita sebagai anak-anak-Nya. Kiranya kita pun tak malu beriman kepada Kristus dan dapat bersaksi bagi Dia. [PMS] Baca Gali Alkitab 4 Paulus menyatakan bahwa Injil adalah berita tentang kasih dan kebenaran Allah. Injil adalah kuasa Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (16). Paulus juga menyebutkan keistimewaan Injil. Keistimewaannya ialah kebenaran Allah nyata di dalam Injil (17). Pernyataan yang disampaikan oleh Paulus itu terus bergema sampai masa kini. Melalui Injil, kita menyaksikan Allah berkarya menyelamatkan manusia. Itulah berita sukacita yang kita dapatkan. Oleh karena itu, kita tak perlu malu-malu lagi dalam memberitakannya. Mari kita berbagi sukacita Injil sebab di dalamnyalah terdapat keselamatan bagi setiap orang yang menerimanya. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |