Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/10/26 |
|
Kamis, 26 Oktober 2023 (Minggu ke-21 sesudah Pentakosta)
|
|
Merestorasi benda dan merestorasi manusia sangatlah berbeda. Perubahan manusia dinamis, sedangkan benda tidak. Manusia cenderung tidak stabil dan tak dapat diprediksi. Hal ini dikarenakan manusia adalah mahluk yang dianugerahi kebebasan. Merestorasi seorang manusia saja tidak mudah, apalagi sebuah bangsa. Restorasi bangsa Israel dimulai dengan Allah yang diberikan tempat yang paling utama dan sakral (1). Hal ini ditandai dengan gerbang yang dikhususkan hanya untuk-Nya. Kehadiran Allah menguduskan, sehingga yang tidak kudus tidak diperkenan lagi ada di antara umat-Nya (6-8). Lalu, restorasi dilanjutkan dengan mengembalikan orang-orang Lewi kembali kepada panggilannya untuk melayani. Meskipun mereka seharusnya tidak lagi dianggap pantas melayani karena sempat menyesatkkan umat-Nya kepada allah-allah lain (10-12). Allah tetap beranugerah dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk melayani, meskipun dengan batasan seperti yang Allah minta (13-14). Terakhir, Allah memilih orang Lewi dari bani Zadok yang adalah keturunan Harun untuk melayani lebih dekat. Mereka telah melayani sejak kerajaan Daud dan terus setia sampai kerajaan Salomo. Pilihan khusus ini tidak membuat hidup mereka akan lebih nyaman dan nikmat, malahan banyak aturan yang harus ditaati mulai dari pakaian, potongan rambut, pernikahan, kepemilikan dan yang lainnya. Kehidupan mereka harus menjadi teladan bagi umat Israel akan arti hidup dalam kekudusan. Mereka juga dituntut memiliki kebijaksanaan agar dapat menjadi hakim dan menghakimi sesuai dengan ketetapan Allah. Artinya perintah Allah harus melekat di dalam kehidupan mereka dan Allah saja yang menjadi kesukaan mereka. Kita perlu menyadari bahwa Tuhanlah satu-satunya dasar untuk pemulihan hidup kita. Allah mau memulihkan umat-Nya, baik secara individu maupun juga secara komunal, dalam waktu yang bersamaan. Demikianlah, masing-masing dari kita mendapatkan tempat dan tanggung jawab di dalam proses itu. Jadi, mari kerjakan bagian kita dengan setia. [JHN]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |