Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/10/09 |
|
Rabu, 9 Oktober 2024 (Minggu ke-20 sesudah Pentakosta)
|
|
Misi penginjilan tidak hanya dimulai setelah Yesus datang. Di dalam Perjanjian Lama (PL), misi penginjilan sudah terjadi, termasuk pada saat sepuluh tulah diberikan. TUHAN mengutus Musa dan Harun untuk meminta Firaun membiarkan orang Israel pergi dari negeri Mesir (7:2). Tetapi TUHAN akan "mengeraskan hati Firaun dan memperbanyak tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat yang Kubuat di tanah Mesir" (7:3). TUHAN berkehendak supaya "Orang Mesir itu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN ketika Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari antara mereka" (7:5). Mengapa TUHAN perlu mengeraskan hati Firaun? TUHAN hendak menyatakan berbagai tanda dan mukjizat dahsyat. Jika Firaun langsung melepaskan umat seperti yang diperintahkan TUHAN, tentu tidak masuk akal jika TUHAN tetap memberikan tulah. Oleh karena itu, TUHAN mengeraskan hati Firaun sampai sepuluh tulah diberikan. Melalui sepuluh tulah itu, TUHAN mau menyatakan kepada umat, Dia adalah TUHAN (lih. 10:1-2). TUHAN juga menyatakan tujuan sepuluh tulah, agar "Orang Mesir itu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN" (7:5). Dalam perkataan itu, kata "TUHAN" adalah terjemahan dari "Yahweh", yang adalah nama pribadi Allah dan menyatakan Ia adalah Allah dari umat-Nya. Kata "mengetahui" sama dengan mengenal, yang berasal dari kata 'yada', yang menunjukkan adanya kedekatan relasi. Yesus mengatakan, "... Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku" (bdk. Yoh. 10:14). Perhatikan, orang yang tidak dikenal Yesus tidak masuk surga (bdk. Mat. 7:21-23). Jadi, tujuan sepuluh tulah bukan saja supaya Firaun melepaskan umat Israel, tetapi juga agar orang Mesir menjadi percaya kepada TUHAN. Hal itu sangat terlihat pada saat umat Israel pergi, "Banyak orang dari berbagai bangsa turut dengan mereka" (lih. Kel. 12:38). Mari kita pahami arti penting misi penginjilan bagi keselamatan manusia. Mari kita jalankan amanat agung Tuhan Yesus dengan setia dalam perkataan dan perbuatan. [INT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |