Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/09/28 |
|
Sabtu, 28 September 2024 (Minggu ke-18 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam sejarah kekristenan, mengeksploitasi nama Yesus demi keuntungan finansial bukanlah hal yang asing. Bahkan di negara dengan penduduk mayoritas Kristen, nama Yesus dipakai untuk merebut kekuasaan. Melihat keberhasilan Paulus menggunakan nama Yesus untuk keajaiban kesembuhan dan pengusiran setan (lih.19:12), para praktisi eksorsis Yahudi, yaitu tujuh anak Imam Besar Skewa juga mencoba menggunakan nama Yesus (14). Namun, upaya mereka berakibat fatal! Orang yang kerasukan itu justru menerkam anak-anak Skewa, sehingga mereka lari keluar dengan telanjang (16). Bermain dengan kuasa-kuasa memang berbahaya. Apalagi jika yang dimainkan adalah kekuasaan sejati dan nyata, bahkan Iblis pun bersaksi, "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapa kamu?" (15) Anak-anak Skewa mempermainkan nama Yesus, namun ironisnya, nama Yesus justru makin dikenal (17). Permainan kekuasaan, politik, dan uang atas nama agama sudah setua sejarah umat manusia sendiri. Umat Kristen di Indonesia juga tidak kebal dari praktik semacam ini. Apalagi karena agama dan simbol-simbolnya sangat kuat memengaruhi sendi-sendi kehidupan di Indonesia. Lebih jauh, platform media sosial yang dilengkapi dengan AI (Artificial Intelligence) menghasilkan tantangan tersendiri. Dengan mendeteksi pola konsumsi berita dari penggunanya, platform medsos sanggup melempar berita-berita yang dikenali dan disukai pemakainya, sehingga terjadi polarisasi dan adu opini di tengah masyarakat. Isu-isu atas nama agama dapat terpolarisasi secara efektif dengan cara itu. Dengan cara demikian pula, setan zaman modern merusak individu, bahkan menghancurkan negara. Akibatnya, menghayati nama Yesus dengan sungguh seperti yang dilakukan Paulus menjadi sangat penting dalam zaman kita juga. Apakah kita hanya menganggap nama Yesus sebagai alat untuk meraup keuntungan pribadi? Hati-hatilah bermain dengan kuasa Allah yang sanggup menekuk setan sekalipun untuk memberikan kesaksian bagi-Nya! [IHM] Baca Gali Alkitab 13 Nama Yesus tidak boleh digunakan dengan sembarangan. Bacaan kali ini menceritakan kisah tentang anak-anak Skewa yang dipermalukan karena menyalahgunakan nama Yesus. Ironis, justru roh jahat yang menegur anak-anak Skewa. Roh jahat pula yang membuat anak-anak Skewa lari dengan telanjang dan terluka. Konteks hidup kita saat ini masih mirip dengan masyarakat Efesus pada masa lampau. Banyak orang lebih memercayai takhayul, ilmu gaib, dan sihir daripada kuasa Allah. Kiranya, kisah anak-anak Skewa membuka mata kita dan menyadarkan kita agar menjauhkan diri dari praktik-praktik jahat dan keji, yang justru membuat kita semakin menjauh dari Sang Sumber Kehidupan. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |