Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/09/21 |
|
Jumat, 21 September 2007
|
|
Judul: Berjuang bagi keadilan & Injil Tibalah sudah Paulus di Roma! Dengan penyertaan Allah, Paulus akhirnya sampai di tempat tujuannya, walau harus melewati perjalanan panjang yang berbahaya. Meski demikian ia tidak bisa langsung bertemu dengan Kaisar, mungkin karena masalah birokrasi atau peraturan lainnya. Paulus sendiri dikenakan tahanan rumah. Artinya, ia tidak boleh bepergian, tetapi diizinkan untuk menerima tamu. Awalnya Paulus berusaha menjalin relasi dengan komunitas Yahudi di Roma (17). Dalam pertemuan dengan mereka, Paulus menjelaskan penyebab kedatangannya ke Roma, yakni karena tuduhan orang Yahudi di Yerusalem (17-20). Pembicaraan ini membuka kesempatan bagi Paulus untuk menjelaskan pesan Injil (21-23). Injil benar-benar diwartakan di Roma! Namun ternyata, tidak semua orang Yahudi yang mendengar Paulus mau menerima Injil (24, 29). Ini membuat Paulus mengecam mereka karena telah buta dan bersikap keras kepala hingga menolak Injil (25-28). Mungkin itulah perkataan Paulus yang terakhir kepada orang Yahudi yang enggan untuk memercayai Kristus. Namun bagi orang Yahudi yang mau percaya, ucapan Paulus itu hanyalah permulaan. Karena selama dua tahun berikutnya Paulus melanjutkan pelayanannya, memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus kepada mereka yang datang kepadanya. Baik Yahudi maupun nonYahudi (30-31). Tidak seperti dongeng anak-anak yang selalu dikunci dengan akhir yang bahagia, Kisah Para Rasul tidak memiliki akhir. Mengapa? Karena kisah Injil Yesus Kristus berlanjut terus melalui sejarah gereja. Injil terus berkembang dan diberitakan ke seluruh penjuru dunia seperti yang Yesus katakan (Mat. 28:18-20, Kis. 1:8). Kisah ini masih terus kita lanjutkan kini sampai saat Kristus datang kembali kelak. Percayai Kristus, bergantung pada kuasa Roh Kudus dan pimpinan Bapa, maka firman Tuhan akan tersebar dan mengubah hidup orang bagi kemuliaan Allah. Kisah Para Rasul memang merupakan kisah pengabaran Injil. Tanpa akhir!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |