Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/09/14 |
|
Sabtu, 14 September 2024 (Minggu ke-16 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam kehidupan bergereja, bermasyarakat, dan berkeluarga, sering kali kita diperhadapkan pada suatu keadaan pro dan kontra. Menerima perubahan untuk hal yang sudah lama dihidupi bukanlah hal yang mudah. Begitu halnya dengan beberapa orang Kristen Yahudi yang mempertahankan sunat sebagai tanda keselamatan (1), namun hal ini dilawan dan dibantah oleh Paulus dan Barnabas (2). Petrus, Paulus, Barnabas, dan Yakobus menyelesaikan 'pro dan kontra' saat itu dengan cara yang tepat. Golongan orang Farisi berkata bahwa orang yang bukan Yahudi harus disunat (5). Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua (6), dan bertukar pikiran (7). Saat itu, ada kemauan belajar dari pemikiran satu dan yang lain dengan berdiskusi secara terbuka. Mereka saling menghormati, tidak menyerang, dan tidak menebar kebencian terhadap pihak yang berbeda pendapat. Mereka memberi ruang dan kesempatan kepada siapa saja untuk berpendapat. Petrus berdiri memberikan pendapat berdasarkan pengalamannya bahwa Allah menerima bangsa lain dengan mengaruniakan Roh Kudus tanpa membedakan (7-11). Maka diamlah seluruh umat, lalu mendengarkan cerita Paulus dan Barnabas tentang segala tanda mukjizat yang dilakukan Allah di tengah bangsa-bangsa (12). Mereka mendengarkan ketika ada yang memberikan pendapat. Mereka mencari solusi yang terbaik berlandaskan kehendak Allah. Yakobus kemudian berpendapat dan mengusulkan supaya orang-orang dari bangsa lain yang percaya diberi surat pemberitahuan perihal sikap hidup menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan dan dari percabulan. Dalam hal ini, tunduk kepada kehendak Allah merupakan solusi dalam menghadapi situasi pro dan kontra. Kedua belah pihak harus tunduk terhadap kehendak Tuhan. Dengan menundukkan diri kepada kehendak Allah, tidak ada yang merasa jemawa karena pendapatnya diterima dan tidak ada yang merasa sakit hati karena pendapatnya tidak diterima. Ingat, jadikanlah kehendak Tuhan sebagai dasar hidup bersama. [MRG] Baca Gali Alkitab 11 Melalui bacaan kali ini, kita semua disadarkan betapa Petrus, Paulus, Barnabas, dan Yakobus sangat memahami karya keselamatan Allah. Mereka berdiri teguh di atas kebenaran akan karya keselamatan Allah. Keselamatan adalah anugerah dari Allah, dan ini berlaku bagi siapa saja yang mau menerimanya. Seperti jemaat mula-mula, kita pun perlu memahami dasar-dasar iman Kristen agar kita tidak mudah terombang-ambing oleh ajaran-ajaran lain. Saat ini, kita pun perlu terus berdiskusi tentang pengajaran-pengajaran gereja dalam konteks hidup masa kini. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |