Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/09/02 |
|
Sabtu, 2 September 2023 (Minggu ke-13 sesudah Pentakosta)
|
|
Dunia sering menganggap bahwa kekayaan akan membawa kebahagiaan dan kedamaian, tetapi sesungguhnya yang dapat merasakan hidup damai adalah orang yang takut akan Allah. Nas kita hari ini banyak mengontraskan antara kehidupan orang fasik dan orang benar. Orang fasik selalu hidup dalam ketakutan. Mereka bahkan digambarkan akan berlari sekalipun tidak ada yang mengejar. Hal itu merupakan hukuman Allah terhadap umat yang tidak setia (lih. Im. 26:17). Sebaliknya, orang benar akan hidup dengan tenang dan aman seperti singa muda (1). Walaupun dunia menganggap kekayaan adalah keuntungan, tetapi Amsal mengajarkan bahwa lebih baik menjadi orang miskin yang bersih kelakuannya, daripada orang kaya yang mendapatkan kekayaan dengan cara yang kotor (6). Ternyata, sering sekali kekayaan yang didapatkan dengan cara yang tidak diperkenan Allah, seperti menindas orang miskin dengan meminta riba atas pinjaman mereka, tidak akan bertahan. Sebab, Allah akan memberikannya kepada orang yang memiliki belas kasihan kepada orang miskin (8). Hal itu juga terjadi dengan Raja Ahasyweros yang memberikan kekayaan Haman kepada Ester (lih. Est. 8:1). Kita tidak seharusnya mengukur kebahagiaan dan rasa tenang dengan ukuran kekayaan. Sebab, kebahagiaan dan ketenangan hidup hanya bisa diperoleh jika kita hidup dengan benar; hidup sebagai orang yang takut akan Allah dan menjalankan perintah-perintah-Nya. Tentu saja, memiliki kekayaan bukanlah dosa jika kekayaan itu kita dapatkan dengan cara yang diperkenan Allah dan merupakan berkat dari Allah. Namun, jika kita melakukan apa yang tidak diperkenan Allah untuk mendapatkan kekayaan, maka kekayaan tersebut tidak mungkin memberikan ketenangan kepada kita. Kekayaan itu juga akan mudah lenyap. Tujuan hidup kita adalah memuliakan Bapa di Surga, bukan menjadi kaya. Mari, berfokus untuk hidup dengan cara yang diperkenan Allah dan menikmati bagian apa pun yang Allah berikan kepada kita. [INT] Baca Gali Alkitab 1 Tuhan memberikan hukum dan peraturan dalam hidup manusia, bukan bertujuan untuk memberatkan kehidupan, melainkan untuk menciptakan keteraturan dalam hidup bersama. Tuhan tahu bahwa tanpa peraturan itu hidup manusia akan menjadi kacau dan liar. Manusia akan saling menghajar, bahkan saling membinasakan. Dosa yang telah masuk ke dalam kehidupan manusia membuat manusia tidak mampu hidup dengan baik tanpa hukum Tuhan. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |