Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/08/30

Rabu, 30 Agustus 2023 (Minggu ke-13 sesudah Pentakosta)

1 Tawarikh 29:1-19
Dari dan untuk Tuhan

Ada kalanya persembahan diberikan dengan konsep yang salah. Kita berpikir bahwa yang kita berikan kepada Tuhan merupakan sesuatu yang berasal dari diri kita, karena apa yang telah kita capai atau hasilkan. Namun, renungkanlah kembali, adakah sesuatu yang sepenuhnya bersumber dari diri kita sendiri? Bukankah segala sesuatu bersumber dari Tuhan?

Dari awal perikop ini Daud dengan jelas menuliskan bahwa tujuan pembangunan Bait Allah adalah untuk Tuhan, bukan untuk manusia (1). Segala sesuatu yang telah ia rancang dan persiapkan untuk pekerjaan besar pembangunan rumah Tuhan adalah untuk Tuhan semata-mata (2). Bahkan, Daud juga dengan penuh kerelaan mempersembahkan harta benda kepunyaannya sendiri untuk Tuhan melalui pembangunan Bait Allah tersebut (3-5).

Setelah memberi teladan, Daud menantang umat Israel untuk mempersembahkan juga harta benda mereka. Hasilnya adalah banyak yang mempersembahkan harta bendanya dengan sukarela sehingga mereka dipenuhi dengan sukacita (6-9).

Berulang kali dalam nyanyian pujiannya, Daud menyebutkan bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan, bahkan merupakan kepunyaan Tuhan sendiri (10-19). Ia menyadari bahwa apa yang mereka persembahkan kepada Tuhan pada dasarnya berasal dari Tuhan. Segala sesuatu yang mereka punya merupakan berkat dan anugerah Tuhan dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, ketika mereka mempersembahkan kembali harta benda kepada Tuhan, mereka melakukannya dengan sukarela dan sukacita.

Motivasi persembahan yang membedakan iman Kristen dengan konsep amal adalah kesadaran bahwa semua yang ada di dunia ini adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepada manusia. Orang yang menyadari anugerah Tuhan dan mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari-Nya, pasti tergerak untuk memberikan persembahan yang terbaik bagi Tuhan. Jadi, persembahan kepada Tuhan haruslah disertai dengan pengakuan diri bahwa kita adalah umat milik-Nya dan Dia adalah Tuhan yang memegang hidup kita. [ABL]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org