Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/08/26 |
|
Sabtu, 26 Agustus 2023 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam dunia pelayanan, pertanyaan yang lebih berpengaruh bukanlah kelebihan apa yang kita miliki, melainkan seberapa besar kemauan untuk memaksimalkannya demi Tuhan. Dalam ibadah, ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus untuk menyampaikan nubuat, memuji Tuhan, dan memainkan alat musik. Mereka adalah anak-anak Asaf, anak-anak Heman, dan anak-anak Yedutun (1). Mereka mempersembahkan talenta masing-masing dan melayani dengan maksimal sesuai dengan petunjuk raja (2-6). Setiap orang atau kelompok yang ditunjuk tidak melayani dengan sembarangan. Mereka adalah orang-orang yang terlatih dan ahli seni (7). Selain itu, pelayanan tidak hanya dilakukan oleh kalangan yang lebih tua saja, tetapi juga kaum muda (8). Mereka semua bergandengan tangan dalam melayani di rumah Tuhan untuk kemuliaan-Nya. Melalui firman Tuhan, kita dapat belajar beberapa hal penting. Pertama, Tuhan ingin kita melayani dengan segenap talenta yang kita miliki secara maksimal. Tuhan ingin agar dalam melayani, kita memberi yang terbaik dari diri kita. Kedua, pelayanan bagi Tuhan harus dilakukan dengan serius. Artinya, kita bersedia untuk dilatih dan diperlengkapi sehingga talenta kita menjadi makin terasah dan tajam. Ketiga, kita belajar bahwa tugas pelayanan terbuka untuk semua generasi atau usia. Baik yang tua maupun yang muda, kita semua dapat bergandengan tangan untuk melayani Tuhan. Bagaimana dengan pelayanan kita hari ini di tempat kita masing-masing? Masih adakah semangat untuk melayani Tuhan dengan segenap hati? Atau, apakah kita mulai menyepelekannya sebagai rutinitas belaka? Adakah kesediaan untuk terus memperlengkapi diri bagi pekerjaan Tuhan? Atau, adakah kita merasa sudah cukup hebat, sehingga enggan untuk belajar? Adakah kemauan untuk bekerja bersama dalam melayani Tuhan? Atau, apakah kita cenderung bersikap eksklusif dengan kelompok kita sendiri? Kiranya, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk memiliki semangat dan sikap yang benar dalam melayani Tuhan. [ABL] Baca Gali Alkitab 9 Dalam rangkaian pengaturan ibadah di Bait Allah, Daud dan para panglimanya menunjuk tiga keluarga sebagai pengiring pujian. Ketiga keluarga itu adalah keluarga Asaf, Yedutun, dan Heman. Kita dapat mengenal Asaf, Yedutun, dan Heman melalui mazmur-mazmur yang mereka nyanyikan, yang tercatat dalam Kitab Mazmur. Nama Asaf tertulis dalam Mazmur 50, 73-83, nama Yedutun tertulis dalam Mazmur 39, dan nama Heman tertulis dalam Mazmur 88. Dalam perikop ini juga tertulis mengenai pembagian tugas-tugas dalam ibadah di Bait Allah. Di sini kita belajar bahwa memuji Allah dengan nyanyian dan iringan alat musik (kecapi, gambus, dan ceracap) telah menjadi bagian dalam ibadah di Bait Allah sejak zaman Israel kuno. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |