Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/08/20 |
|
Minggu, 20 Agustus 2017 (Minggu ke-11 sesudah Pentakosta)
|
|
Kehidupan yang dijalani penuh dinamika. Pemazmur mengaitkan situasi ini dengan perubahan keadaan sungai yang pancaran airnya menjadi gersang (33); tanah yang subur menjadi padang asin dan tandus (34); padang gurun menjadi kolam air dan tanah yang kering menjadi pancaran air (35). Dalam situasi yang berubah-ubah manusia perlu memahami dengan benar keadaan yang ada sehingga tidak terpuruk dan lupa diri pada saat hidup penuh sukacita. Jika sinar difokuskan pada satu titik, maka daerah itu yang paling terang. Kata "fokus" sering kali digunakan untuk menunjukkan titik pusat atau hal yang diutamakan. Dalam menghadapi kenyataan hidup, kita perlu memusatkan diri pada hal-hal yang positif agar kita dapat berpikir jernih. Pemazmur menyatakan pada saat kita mengalami kesusahan hidup, janganlah terpaku dan terjebak pada masalah yang ada. Ada baiknya kita mengevaluasi diri apakah respons kita pada kondisi saat itu memberikan dampak positif atau tidak (34). Sebaliknya, ketika hidup dalam kelimpahan (35-37) jangan melupakan Tuhan sebagai Pemberi berkat (38). Sikap hati seperti ini akan membawa kita pada kerendahan hati dan penyerahan diri kepada Allah. Saat seseorang memiliki sikap hati di atas, maka dalam hatinya akan timbul rasa aman dan percaya bahwa kehidupannya ada dalam rencana Allah (41). Sebab itu sukacita yang sejati akan terpancar dalam hatinya. Dalam keadaan susah dan senang, Allah berdaulat atas kehidupan kita (43). Bersyukurlah kepada Allah dan hadapi kenyataan yang ada. Selain itu, kita membutuhkan kemantapan hati bahwa bagaimanapun sulitnya persoalan kita, kehidupan tetap harus dihadapi dan dijalani. Kiranya semangat hidup kita tidak kendur atau mudah dipatahkan oleh masalah yang menimpa kita. Dinamika kehidupan amatlah indah untuk dipahami, seandainya kita tidak fokus pada kesusahan hidup belaka. Pusatkanlah hati kita pada hal-hal yang berkenan bagi-Nya, maka Allah akan mendatangkan kebaikan-Nya dalam hidup kita. [JS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |