Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/07/24 |
|
Rabu, 24 Juli 2024 (Minggu ke-9 sesudah Pentakosta)
|
|
Bencana kelaparan di negeri Kanaan sangatlah parah. Kekurangan makanan melanda banyak orang, termasuk Yakub. Karena ia mendapat kabar bahwa ada gandum di Mesir, ia menyuruh anak-anaknya untuk berangkat ke Mesir. Ketika saudara-saudaranya tiba, Yusuf langsung mengenali mereka, tetapi mereka tidak mengenali dia (7-8). Mereka tidak menyangka bahwa adik mereka masih hidup dan mereka akan berjumpa dengannya di situ (13). Ditambah lagi, dengan keras Yusuf menuduh mereka sebagai pengintai. Mereka berusaha untuk meyakinkan sang penguasa, tetapi apa daya, Yusuf mengurung mereka di penjara selama tiga hari (17). Setelah itu, mereka diizinkan untuk pulang asalkan salah satu dari mereka ditinggalkan sebagai sandera dan mereka membawa Benyamin ke Mesir. Perenungan penuh penyesalan dinyatakan saudara-saudara Yusuf atas kesalahan dan ketidakpedulian yang pernah mereka perbuat (21). Dengan menyesal mereka diingatkan akan peringatan yang mereka abaikan (22). Kesulitan besar yang dialami di Mesir diceritakan kepada ayah mereka, dan sepertinya Yakub mempersalahkan anak-anaknya. Dengan jelas Yakub menyerukan bahwa ia tidak memercayai mereka lagi karena ia teringat akan Yusuf yang tidak ada lagi sejak ia pergi bersama mereka. Penyesalan tersirat atas kepergian Simeon yang tidak ikut pulang dengan mereka (36). Demi menghindari penyesalan yang menyakitkan, ia bersikeras agar Benyamin tidak pergi (38). Sungguh menyedihkan apabila kita saling menyakiti dan menyesali perbuatan satu sama lain. Tindakan yang kita sangka akan memuaskan kita ternyata hanya membawa kita ke dalam penyesalan. Seperti pepatah, "Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna", sebaiknya setiap perbuatan dipikirkan sebelum dilakukan agar kita dapat menyadari baik buruknya dan menghindari penyesalan yang tiada akhir. Apa yang buruk jangan diteruskan agar kita tak terjebak dalam lingkaran penyesalan. Daripada kita berharap bisa mengubah masa lalu, mari kita jalani masa sekarang dengan kebijaksanaan dan pengendalian diri yang baik. [CHR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |