Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/07/23 |
|
Minggu, 23 Juli 2023 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)
|
|
Kata orang, manusia mudah lupa, apalagi kalau dia mengalami kesenangan. Saat susah, dia mencari pertolongan. Saat senang, dia lupa daratan. Tidak demikian dengan Mordekhai dan Ester. Peristiwa keselamatan orang Yahudi tidak dibiarkan berlalu begitu saja. Mordekhai mencatatnya (20), lalu menjadikannya sebagai kewajiban untuk merayakan keselamatan itu (20-28). Ester-sang ratu-pun menguatkannya dengan menulis surat yang sama (29-32). Dengan adanya surat dari Mordekhai dan Ester, semua orang Yahudi wajib merayakan Purim. Perayaan Purim dilestarikan hingga sekarang. Setiap orang Yahudi harus selalu ingat bahwa mereka pernah mengalami ancaman kemusnahan, tetapi kemudian selamat. Dalam merayakannya, mereka tidak boleh egois, melainkan dalam sukacita dengan cara membagikan makanan dan memberi sedekah kepada orang-orang miskin (22). Tindakan Mordekhai dan Ester dapat kita jadikan teladan. Kita perlu melatih diri untuk selalu mengingat peristiwa-peristiwa khusus dalam hidup kita supaya kita mau bersyukur. Tentu saja, setiap saat kita harus bersyukur. Namun, pastinya ada peristiwa-peristiwa istimewa saat kita merasakan pengalaman yang berbeda, yang mengubah jalan hidup kita. Peristiwa itu bisa jadi dahsyat seperti terhindar dari kecelakaan atau pulih dari sakit keras; bisa pula sesederhana peringatan hari kelahiran atau hari pernikahan. Berbagai peristiwa layak untuk selalu kita peringati, tidak hanya untuk diingat secara pribadi, tetapi juga untuk diceritakan kepada anak cucu, teman, atau sahabat. Kita merayakannya bukan untuk menyombongkan diri, melainkan untuk mengajak mereka turut bersyukur atas kehidupan yang telah dijalani. Demikian pula, kebahagiaan dan syukur tidak hanya untuk dinikmati sendiri, melainkan juga dirasakan bersama orang lain. Semua peringatan itu semata-mata untuk menjaga diri supaya kita selalu ingat akan keberadaan diri kita. Jadi, janganlah seperti kacang lupa akan kulitnya! Mari kita selalu ingat akan Tuhan dan berkat-Nya melalui segenap perjalanan kehidupan kita. [KRS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |