Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/07/20 |
|
Kamis, 20 Juli 2023 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)
|
|
Siapa menabur angin, akan menuai badai." Ungkapan ini menggambarkan bahwa orang yang melakukan hal buruk akan mendapatkan akibat yang buruk pula. Itulah yang terjadi pada Haman. Kebenciannya kepada Mordekhai membuatnya merancang kematian bukan hanya bagi Mordekhai, tetapi juga seluruh bangsa Yahudi. Namun, niat buruk itu berbalik. Haman tak tahu bahwa Ratu Ester juga berbangsa Yahudi. Maka, di tengah kesombongan, betapa terkejutnya dia ketika ia ditunjuk sebagai orang yang membawa malapetaka bagi sang ratu dan bangsanya (6). Merasa bahwa ia tidak akan mendapat belas kasihan raja, Haman mencoba untuk melunakkan hati Ratu Ester (7). Nahasnya, sang raja justru melihat sikapnya sebagai perilaku yang kurang ajar (8). Tiang yang dia persiapkan untuk menyulakan Mordekhai pun akhirnya menjadi tempat akhir hidupnya (9-10). Belajarlah dari Haman, kiranya kita berhati-hati dalam menata hidup kita. Tentu, tak seorang pun mau mengalami hal buruk dalam hidupnya. Oleh karena itu, tak perlu dan tak baiklah merancang keburukan bagi orang lain. Mungkin tidak selalu hal buruk itu berbalik seketika menjadi peristiwa buruk bagi kita. Namun demikian, tetap saja, memendam kebencian dan dendam kepada orang yang tidak kita sukai hanya akan menggerogoti jiwa kita. Hidup kita menjadi tidak tenang, pikiran kita dipenuhi dengan rencana buruk terhadap orang itu. Hal-hal baik pun tidak membuat kita merasa puas selama orang itu masih menjalani hidup dengan tenang dan bahagia. Akibatnya, sama saja. Hidup kita tidak akan pernah tenang, bagai selalu terhempas badai. Sebagai orang percaya, kita diundang untuk mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Undangan itu tidak hanya berlaku bagi sesama yang menyenangkan, tetapi juga bagi orang yang menyakiti kita. Oleh karena itu, mari kita belajar untuk menghindari sikap hati seperti Haman. Daripada menabur angin dan menuai badai, bukankah lebih indah menabur kasih dan menuai kasih pula? [KRS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |