Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/07/17 |
|
Senin, 17 Juli 2023 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)
|
|
"Ada udang di balik bakwan" merupakan pelesetan dari peribahasa "Ada udang di balik batu". Peribahasa itu berarti ada maksud terselubung dari perkataan atau perbuatan seseorang. Maksud itu biasanya dianggap sebagai maksud negatif, tetapi tak menutup kemungkinan maksud itu adalah maksud positif. Raja Ahasyweros cukup peka. Dia tahu bahwa ketika Ester, ratunya, menghadap (1), hal itu karena Ester memiliki suatu keinginan. Demikian pula dengan perjamuan yang diadakan (4), tentu ada sesuatu yang hendak dimintanya. Oleh karena itu, raja menanyainya sampai dua kali (3, 6). Kepekaan yang dimiliki oleh raja bisa jadi terasah karena ia terbiasa menghadapi banyak orang. Tidak sembarang orang bisa menghadap kepadanya setiap saat. Hanya orang-orang yang dipanggillah yang bisa menghadap raja. Namun, Ester berani mengambil risiko dengan menghadap tanpa dipanggil. Tentu, ada sesuatu yang sangat penting. Kepekaan raja dalam membaca situasi ini nantinya menyelamatkan suatu bangsa yang besar. Kita perlu mengasah kepekaan seperti Raja Ahasyweros, bukan untuk menjadi selalu curiga bahwa orang lain pasti memiliki niat terselubung, tetapi untuk menjadi pandai dalam melihat hal-hal yang tidak langsung terungkap secara lisan. Tak jarang orang merasa takut atau sungkan untuk mengungkapkan maksud hatinya secara gamblang. Tidak mustahil, seseorang tak mampu menyampaikan sesuatu yang penting, lalu berubah menjadi pendiam atau pembangkang. Misalnya, anak yang mengalami pelecehan sering kali takut bercerita kepada orang tuanya. Dalam hal ini, orang tua perlu peka membaca sikap anak. Ketika kita peka, kita bisa memberi ruang kepada sesama untuk mengungkapkan perasaan dan harapannya. Teman atau saudara kita dapat merasakan bahwa dia aman bersama kita. Tidak mustahil, ada masa depan yang terselamatkan karena kepekaan kita. Melalui kepekaan kita, maksud yang baik dapat tersampaikan dan Tuhan berkarya memulihkan keadaan sesama kita. [KRS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |