Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/07/15 |
|
Sabtu, 15 Juli 2017 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Para pelayan Tuhan sepatunya hidup di rumah Allah. Dalam Perjanjian Lama, para pelayan ini berasal dari suku Lewi (lih. Yos. 3:3). Selanjutnya kita melihat bagaimana kaum Lewi melayani Allah di Bait Suci. Pada tahun ketiga puluh dua, Nehemia pulang ke Persia untuk menghadap raja (6; bdk. 5:14). Namun, ia tidak lama di sana dan segera kembali ke Yerusalem (7). Hal pertama yang dilihatnya adalah perilaku imam Elyasib yang jahat telah mencemari Bait Allah. Ia memanfaatkan fasilitas Bait Allah untuk kepentingan diri dan kroninya. Elyasib memanfaatkan bilik itu untuk memperkaya Tobia. Bahkan ia merampas hak orang-orang Lewi dan para penyanyi sehingga mereka harus bekerja di ladang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (8). Bahkan hari Sabat pun dipakai untuk bekerja dan bukan untuk beribadah kepada Allah. Karena itu, mereka telah melanggar kesucian hari Sabat. Untuk itulah Nehemia memohon pengampunan Allah bagi dirinya dan bangsanya (14). Bagi Nehemia, perbuatan imam Elyasib bukan hanya menyalahi tatanan yang ada, tetapi juga menodai kesucian Allah dan Bait-Nya. Sebab Allah telah mengatur bagian para imam dan kaum Lewi dalam Kitab Musa. Dalam Kitab Bilangan 18:1-21, Allah dengan tegas menyatakan kepada Harun sebagai Imam Besar bahwa ia, keturunannya, dan kaum Lewi berhak menerima bagian terbaik dari persembahan orang Israel kepada Tuhan. Karena mereka tidak mendapatkan tanah pusaka, maka Tuhanlah milik pusaka mereka satu-satunya. Keputusan Allah ini menjadi ketetapan mutlak dan abadi yang tidak dapat diubah oleh siapa pun juga. Beginilah cara Allah memelihara dan menyejahterakan suku Lewi. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa keegoisan dapat menjadi salah satu penyebab manusia memangsa sesamanya tanpa belas kasihan. Padahal Allah melalui para nabi dan rasul-Nya berulang kali menegaskan bahwa umat Allah dipanggil menjadi alat berkat-Nya untuk memelihara saudara seiman.Hanya dengan cara itu, kehidupan mereka diperkenan dan akan diberkati oleh Allah. [WLD] Baca Gali Alkitab 2 Kevakuman dan kekeringan rohani sangat dirasakan oleh orang-orang Yahudi yang berhasil bertahan dari negeri pembuangan. Perbuatan mereka yang jahat dan berbagai pelanggaran aturan dan ketetapan Allah mencerminkan betapa merosotnya akhlak dan kerohanian mereka. Karena itulah, Nehemia datang melakukan pembaruan hidup agar kaum sisa Israel dapat kembali menjadi bangsa yang kudus bagi Allah. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |