Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/07/08 |
|
Sabtu, 8 Juli 2023 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Bapak Koperasi Indonesia, M. Hatta mengatakan bahwa koperasi adalah cerminan budaya ekonomi Indonesia karena koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan asas tolong-menolong (kemitraan). Nilai kemitraan juga ditegaskan oleh penulis Surat Ibrani di dalam iman para tokoh sejarah Israel. Sejarah tokoh-tokoh Kitab Suci menunjukkan adanya berbagai tantangan dan kesulitan dalam kehidupan beriman di dunia ini. Melalui catatan penulis Surat Ibrani, kita melihat tiga hal yang saling terkait antara iman para tokoh masa lalu dengan pembaca masa kini. Pertama, iman yang sejati kepada Allah yang hidup dan berdiri tegak dari zaman ke zaman melalui hidup banyak tokoh (32). Sejarah perjalanan iman masih panjang dan berbagai kesaksian masih dapat terus ditambahkan. Kesaksian orang beriman menunjukkan bahwa iman sejati tidak mudah ditaklukkan ataupun surut oleh tantangan kehidupan (33-37). Kedua, iman sejati memberikan nilai yang unik bagi kehidupan kita, sedemikian besarnya hingga penulis Surat Ibrani menyimpulkan, "Dunia ini tidak layak bagi mereka" (38). Ketiga, Allah, sumber iman sejati, merangkaikan berbagai pengalaman dan perjuangan orang-orang beriman sebagai bagian dari satu kesaksian yang mulia, sehingga kehidupan iman mereka dapat menjadi teladan bagi kita dan mencapai kesempurnaan (39-40). Pribadi yang berkuasa atas kehidupan iman semua orang percaya di sepanjang zaman adalah Allah Sang Pemberi Iman. Dialah yang menjadi dasar pengharapan kita. Iman yang kita percaya bukanlah hasil rekayasa manusia, melainkan pemberian Allah semata, dan bukti dari semua yang tidak dilihat dalam kehidupan (lih. 11:1). Seperti para tokoh tersebut, kita dapat melihat kesaksian para pendahulu kita dan dikuatkan oleh karya Tuhan dalam hidup mereka. Kita juga dapat mengalami karya Tuhan dan berjalan menuju kepada kesempurnaan ketika hidup kita menjadi kesaksian yang baik bagi generasi setelah kita. [IBS] Baca Gali Alkitab 2 Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud, Samuel, dan para nabi diizinkan Tuhan untuk mengalami kemenangan. Walau demikian, Tuhan juga mengizinkan mereka mengalami siksaan, ejekan, pembunuhan, dan penganiayaan karena iman mereka. Para pahlawan iman itu bertahan dalam iman karena mereka berpegang teguh pada janji Allah. Bagi kita, umat Tuhan pada masa kini yang telah menyaksikan penggenapan janji-janji Allah, masihkah kita tetap bersedia untuk bertahan dalam iman kepada-Nya? Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |