Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/06/28 |
|
Rabu, 28 Juni 2023 (Minggu ke-4 sesudah Pentakosta)
|
|
Sejak pasal 5, penulis Surat Ibrani telah berusaha menjelaskan Kristus sebagai Imam Besar menurut aturan Melkisedek (Ibr. 5:6, 10). Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa kedudukan Kristus jauh lebih tinggi daripada semua imam besar Yahudi. Bacaan hari ini membentuk argumen yang pertama dari kebenaran itu. Abraham, leluhur Israel, memberi persepuluhan kepada Melkisedek (1-2; Kej. 14:18-20). Menurut tradisi Yahudi, asal-usul Melkisedek bukan dari manusia. Ia dikatakan tidak berawal dan tidak berakhir (3). Jadi, ia mewakili Anak Allah. Ketika Abraham memberikan persepuluhan kepada Melkisedek, seluruh keturunan suku Lewi (termasuk para imam besar) terkandung di dalam Abraham (4-6), dan mereka secara simbolis turut memberikan persepuluhan kepada Dia (9-10). Jadi, Kristus, yang adalah Imam Besar menurut aturan Melkisedek, jauh lebih tinggi daripada semua pemimpin Yahudi (7-8). Pada zaman itu orang-orang Israel sangat menghormati imam besar karena imam besarlah yang diperbolehkan memasuki Ruang Mahakudus sekali setahun untuk meminta pengampunan Allah bagi seluruh umat. Maka, terlebih lagi kita harus menghormati Yesus Kristus, Imam Besar kita. Ia tidak hanya memintakan pengampunan dari Allah, tetapi Ia sendiri juga menjadi kurban penghapus dosa bagi kita. Persepuluhan menjadi salah satu bentuk penghormatan kita. Abraham memberikan persepuluhan sebagai ungkapan rasa hormat kepada Melkisedek. Ekspresi itu tidak berhenti pada zaman Perjanjian Baru. Karena Kristus adalah Imam Besar menurut aturan Melkisedek, sudah sepatutnya kita menunjukkan hormat dan syukur kita kepada-Nya melalui persembahan persepuluhan. Tiada terhingga syukur yang kita naikkan kepada Tuhan Yesus. Berkat pelayanan-Nya sebagai Imam Besar, dosa-dosa kita diampuni Allah dan kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Tuhan melakukan semua itu bahkan sebelum kita mengenal-Nya. Berterimakasihlah pada-Nya. Dialah Imam Besar kita dan Dia jauh lebih besar daripada siapa pun juga. [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |