Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/06/25 |
|
Minggu, 25 Juni 2023 (Minggu ke-4 sesudah Pentakosta)
|
|
Di dunia ini ada banyak tokoh yang bisa kita jadikan teladan. Namun, mereka tetaplah manusia yang memiliki kelemahan, yang belum tentu mengetahui keberadaan kita, apalagi mengenal dan mampu menolong kita. Penulis Surat Ibrani menyebut Yesus sebagai "Imam Besar Agung" (4:14). Bagi orang Yahudi, imam besar adalah kepala dari para imam yang mempersembahkan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa (5:1). Ini adalah sebuah jabatan yang istimewa karena gelar ini menuntut kualifikasi yang tinggi. Yesus melampaui kualifikasi itu dalam tiga hal. Pertama, Dia sama sekali tidak berdosa (4:15). Kedua, Dia adalah Anak Allah yang dimuliakan oleh Bapa (5:5-6). Ketiga, Dia taat sepenuhnya kepada Bapa (7-8). Gelar "Imam Besar Agung" bukan sekadar sebutan. Gelar ini mengindikasikan kesempurnaan. Yesus Kristus memperlihatkan ketaatan yang sempurna kepada Allah Bapa. Jika imam besar Yahudi harus mempersembahkan kurban terus-menerus untuk memelihara kekudusan dirinya dan umat, Yesus jauh lebih tinggi daripada mereka. Seluruh hidup-Nya bersih tanpa cacat cela (1Ptr. 1:19). Selama hidup di bumi, Yesus mengalami banyak cobaan dan penderitaan. Namun, Ia tetap menaati kehendak Bapa-Nya, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah mengapa Yesus Kristus menjadi sumber keselamatan kekal bagi semua orang percaya (5:9). Bukan hanya itu, Yesus Kristus akrab dengan kita. Ia peduli atas nasib kita, Ia memelihara hidup kita, dan Ia berempati terhadap kegagalan kita. Bahkan, Ia bersedia turun ke level kita untuk membawa kita ke dalam takhta kemurahan Bapa-Nya. Maka, bersyukurlah kepada Allah Bapa yang memberi kita Anak-Nya yang tunggal Juru Selamat. Tanpa Dia, kita tidak akan bisa mendapat keselamatan dan mencapai kesempurnaan. Ia hadir untuk menguatkan kita sehingga kita dapat bertahan dalam berbagai cobaan dan penderitaan. Karena itu, tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak taat kepada Allah. Yang dibutuhkan sekarang hanyalah kemauan untuk taat. [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |