Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/06/18 |
|
Selasa, 18 Juni 2024 (Minggu ke-4 sesudah Pentakosta)
|
|
Ketika kepada anak-anak akan dibagikan kue, tidak jarang terdengar perselisihan mereka. Ada ketidakpuasan ketika pembagian dianggap tidak adil, dan muncul perdebatan bahwa keadilan berarti setiap anak mendapat bagian yang sama. Apakah keadilan berarti mendapatkan bagian yang sama rata, atau ketika menerima yang lebih baik? Para tamu Abraham berniat melanjutkan perjalanan untuk menghakimi Sodom (16). Tuhan tergerak untuk memberi tahu Abraham tentang rencana-Nya dengan maksud menyelamatkan orang benar (17-21). Abraham menggunakan waktunya untuk bersyafaat bagi orang-orang benar di Sodom, sampai pada titik di mana ia melihat betapa Tuhan akan berlaku adil dalam menjalankan penghakiman-Nya: Ia akan meluputkan orang benar (22-32). Melalui narasi kehidupan Abraham dan rencana penghakiman Tuhan, penulis Kejadian mengajar kita untuk merefleksikan hidup kita di hadapan Allah Yang Maha Adil. Keadilan Tuhan terkait dengan kemahatahuan-Nya. Itu artinya, Tuhan mengenal seluruh isi hati kita, sehingga tak ada seorang pun yang dapat tahan berdiri di hadapan Allah (Mzm. 130:3). Maka, syafaat yang dilakukan oleh Abraham adalah tindakan yang didasarkan pada sifat Tuhan, yakni belas kasihan dan kemurahan. Di sini Tuhan sabar mendengarkan permintaan Abraham, dan menegaskan kebenaran sebagai landasan keadilan-Nya. Pada akhir zaman nanti, tak seorang pun dapat menyanggah keadilan Tuhan (Yes. 49:6, Rm. 9:20). Keselamatan sejati hanya datang dari Tuhan, Allah yang kekal (Yun. 2:9). Ketika umat Tuhan mengenali kehadiran Tuhan dalam kehidupannya, ia dipanggil untuk merendahkan diri di hadapan-Nya dan menyerahkan setiap pergumulannya ke dalam tangan-Nya. Doa syafaat adalah momen di mana kita tidak meletakkan diri kita sebagai pokok doa, melainkan kita justru menyerahkan dan menyandarkan kehendak kita ke dalam tangan Tuhan Yang Mahakuasa. Ini momen bagi kita untuk membawa pergumulan saudara-saudara kita dan memohon belas kasihan Tuhan atas mereka. [IBS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |