Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/06/14

Jumat, 14 Juni 2024 (Minggu ke-3 sesudah Pentakosta)

Kejadian 15
Allah Mengerti Kelemahan Hamba

Kita tak jarang berpikir bahwa Allah tidak mengerti kita karena Ia adalah Allah yang sempurna. Nas kita hari ini menunjukkan yang sebaliknya.

Pertemuan Allah dengan Abram dalam pasal ini dibagi menjadi dua bagian: ayat 1-6 tentang janji keturunan dan ayat 7-21 tentang janji tanah.

Setelah sekian lama Abram belum mendapat anak, ia berpikir bahwa ia sudah tidak mungkin mendapat anak, dan sudah menentukan Eliezer orang Damsyik sebagai ahli warisnya (2). Namun, Allah meyakinkan Abram bahwa ia akan mendapat keturunan sebanyak bintang di langit (5). Abram pun percaya kepada Tuhan dan Tuhan memperhitungkannya sebagai kebenaran (6).

Namun, ketika Tuhan membicarakan tentang tanah, Abram kembali ragu (7-8). Menariknya, bukan saja Allah tidak murka, Ia malah mengadakan perjanjian dengan Abram dengan melewati potongan daging kurban (cara orang melakukan perjanjian pada waktu itu), yang berarti Allah bersumpah bahwa Ia pasti akan menggenapi apa yang telah Ia janjikan (9-21).

Ketika Abram percaya, "TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran" (6). Artinya, walau iman Abram tidak sempurna, Allah yang mengerti kelemahan manusia, yang tidak mungkin beriman secara sempurna, memperhitungkannya sebagai kebenaran.

Ketika Abram kembali ragu, Allah kembali mengerti akan keraguan Abram. Bagi Abram, ia lebih mudah percaya tentang keturunan karena setidaknya ia akan melihat permulaan penggenapan tersebut dalam hidupnya. Bahkan, Abram nanti masih hidup sampai Esau dan Yakub berumur 15 tahun. Namun, perlu sekitar 600 tahun sebelum keturunan Abraham mewarisi Kanaan. Karena itu, Allah tidak murka dan bahkan bersedia bersumpah untuk meyakinkan Abram.

Seperti Allah mengerti akan kelemahan iman Abram, Allah juga sangat mengerti akan kelemahan iman dan kecenderungan kita untuk berbuat salah. Oleh karena itu, marilah tanpa ragu kita datang kepada Allah dengan segala kelemahan dan kerapuhan kita. [INT]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org