Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/06/10 |
|
Senin, 10 Juni 2024 (Minggu ke-3 sesudah Pentakosta)
|
|
Musa memasukkan peristiwa Abram untuk menunjukkan relevansi antara pemeliharaan Allah bagi Abram dengan pemeliharaan Allah bagi umat yang keluar dari Mesir. Perhatikan paralel antara keadaan Abram dan umat di Mesir. Pertama, sama seperti Abram pergi ke Mesir karena kelaparan (10), keturunan Yakub bisa berada di Mesir juga karena kelaparan pada zaman Yusuf. Kedua, Allah memberikan tulah kepada Firaun dan keluarganya (17), seperti juga Allah memberikan sepuluh tulah kepada Mesir pada zaman Musa. Ketiga, karena tulah yang Allah berikan, Firaun melepaskan Sarai dan Abram pergi dengan banyak kekayaan (20), seperti karena sepuluh tulah, Firaun melepaskan Israel (keturunan Sarai) dengan kekayaan (Kel. 12:35). Tujuan Musa mencantumkan kisah ini ialah untuk menyatakan bahwa sebagaimana Allah menuntun Abram dari Mesir ke Kanaan, seperti itu juga Allah yang telah membawa umat keluar dari Mesir pasti akan menuntun mereka ke Kanaan. Mengapa Musa perlu menekankan pemeliharaan Allah? Umat menganggap bahwa mereka telah melakukan kesalahan dengan keluar dari Mesir. Berulang kali mereka berkata: "Apakah tidak ada kuburan di Mesir sehingga engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini?" (Kel. 14:11). Melalui apa yang sudah Allah lakukan kepada Abram, Musa mau meyakinkan umat untuk percaya kepada pemeliharaan Allah dan mengikuti tuntunan-Nya sampai mereka tiba di Kanaan. Ketika kita membaca sebuah perikop, kita perlu mengerti apa yang menjadi tujuan penulis. Jika tidak, kita mungkin berfokus pada tema yang salah. Penekanan perikop ini bukanlah tentang kebohongan Abram, melainkan pemeliharaan Allah bahkan ketika Abram berbohong. Abram belum lama mengenal Allah, dan karenanya, Allah mau menunjukkan kepada Abram bahwa Ia sanggup memelihara Abram dalam situasi apa pun. Seperti umat Israel, kita belajar untuk percaya kepada pemeliharan Allah, mengikuti tuntunan-Nya, dan melakukan kehendak-Nya dalam keadaan apa pun juga. [INT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |