Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/05/14 |
|
Selasa, 14 Mei 2024 (Minggu ke-7 sesudah Paskah)
|
|
Allah kita adalah Allah yang mengampuni pelanggaran yang diperbuat umat-Nya. Natur-Nya sebagai Allah Maha Pengampun telah dinyatakan dari sejarah para nabi sampai pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib. Daud hendak memuji Allah yang maha pengampun melalui mazmur ini. Ia sadar bahwa tidak ada manusia yang dapat luput dari murka-Nya dan kebahagiaan terjadi ketika Tuhan tidak memperhitungkan kesalahan (1-4). Secara jujur Daud mengakui dosa-dosa yang telah diperbuatnya, maka ia juga sadar bahwa Tuhan telah mengangkat beban dosanya (5). Daud mengajarkan bahwa orang-orang yang berharap kepada Allah akan luput dari kesesakan (6-7), dikelilingi oleh kasih setia (10), dan bersukacita di dalam Tuhan (11). Tuhanlah yang mengajar dan menunjukkan jalan yang harus ditempuh, yang memberi nasihat, serta yang mata-Nya tertuju kepada umat-Nya (8-9). Sebagai umat Allah kita patut bersyukur atas pengampunan yang telah dianugerahkan-Nya bagi kita. Kita yang memiliki keterbatasan dan bergumul dalam dosa, tidak bebas dari pelanggaran dan kesalahan. Jika Tuhan memperhitungkan setiap dosa dan kesalahan kita, maka kita tidak akan pernah luput dari penghakiman-Nya. Seperti Daud, kita harus datang dengan kerendahan hati untuk mengakui dosa-dosa yang kita perbuat. Tidak ada yang tersembunyi bagi Dia. Dengan mengaku dosa, kita hendak mengakui: benarlah firman-Nya bahwa perbuatan yang kita lakukan adalah perbuatan dosa, sehingga kita bersalah dan memohon belas kasihan-Nya. Pada saat itulah Tuhan melimpahkan karunia pengampunan-Nya. Selain itu, Tuhan mengajar dan menunjukkan kepada kita jalan yang harus ditempuh dalam kehidupan ini. Walau sering kali kita sulit untuk diajar, tuntunan-Nya diberikan bagi kebaikan kita dalam langkah demi langkah kehidupan kita. Ia akan meluputkan umat-Nya dari kesesakan, kita akan dikelilingi kasih setia-Nya, dan kita akan senantiasa bersukacita di dalam Dia. Mari kita belajar menerima pengampunan dan pengajaran dari Tuhan. Jangan sampai kekerasan hati membuat kita tidak menaati-Nya. [PMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |