Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/1999/05/10 |
|
Senin, 10 Mei 1999 (Minggu ke-6 sesudah Paskah)
|
|
Tuhan itu baik. Pemazmur bersyukur atas kebaikan Tuhan yang telah ia dan nenek moyangnya rasakan. Kebaikan Tuhan bukanlah bayang-bayang karena hal itu sangat nyata dirasakan (bdk. Mzm. 34:9; 2Ptr. 2:3). Dalam bagian ini, pemazmur tidak sedang mengemukakan pandangan imannya mengenai kebaikan Tuhan, tetapi mengenai pengalaman pribadi dengan Tuhan. Dalam banyak hal Tuhan telah menunjukkan kebaikan-Nya kepada umat-Nya. Kasih karunia Tuhan. Kebaikan Tuhan diekspresikan melalui kasih karunia-Nya (dalam bahasa Ibrani disebut Chesed). Kasih karunia telah dipahami oleh bangsa Yahudi sebagai karakter yang sangat khusus dari Allah. Karena kasih karunia-Nya, Allah membebaskan umat Israel dari penindasan bangsa Mesir dan memimpin mereka menuju tanah perjanjian. Tindakan pemazmur mengutip sejarah Israel membuktikan dua hal penting: (1) Kasih karunia Tuhan tidak bersyarat, tidak bergantung pada sikap bangsa Israel yang seringkali melupakan Tuhan dan beralih kepada allah lain; (2) Kasih karunia Tuhan bersifat kekal, dan tidak berubah. Artinya, Tuhan yang telah menyatakan kasih karunia-Nya beribu-ribu tahun yang lalu, tetap akan menyatakan kasih karunia-Nya sekarang. Renungkan: Saat ini, marilah kita kembali mengingat bagaimana Tuhan telah melimpahkan kasih dan setia-Nya bagi kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |