Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/05/02 |
|
Selasa, 2 Mei 2023 (Minggu ke-4 sesudah Paskah)
|
|
Menerima kutukan atau hukuman adalah hal yang paling tidak menyenangkan, sekalipun memang karena kita bersalah. Ketika Tuhan sudah mengatakan bahwa Ia akan memberikan penghukuman kepada mereka yang bersalah, tidak ada seorang pun yang dapat mematahkan kutukan atau menghindari hukuman tersebut. Sebelum orang Israel melakukan kejahatan atau melawan perintah Allah, Ia sudah terlebih dahulu mengingatkan mereka betapa besar kutuk yang akan menimpa mereka jika mereka tidak mendengarkan perintah-Nya (15-19). Mereka bukan hanya akan mengalami penderitaan fisik (20-27), tetapi juga penderitaan mental (28-34). Bahkan, tanah tempat tinggal mereka akan ikut merasakan penderitaan (38-40). Penderitaan itu akan terus berlanjut sampai mereka memiliki keturunan, bahkan sampai mereka punah, jika mereka terus memilih untuk tidak taat kepada Tuhan (45-46). Tuhan melakukan ini semua bukan karena Dia membenci Israel, melainkan karena Ia sangat menyayangi mereka. Tuhan mau terus menyayangi dan memberkati Israel, tetapi hanya di dalam kekudusan dan keadilan-Nya. Dia tidak pernah tahan melihat dosa. Karena itu, Ia meminta Israel untuk terus menaati Dia dan menjaga kekudusan hidup mereka. Dengan demikian, Israel dapat terus menerima berkat Tuhan. Dia memberikan hukuman berat agar saat Israel meninggalkan Dia, mereka segera menyadari kesalahannya, bertobat, dan kembali kepada-Nya. Hal ini juga berlaku bagi kita sebagai anak-anak Tuhan. Ketika kita tidak setia dan taat kepada Tuhan, Ia akan menegur, bahkan menghukum kita, supaya kita kembali kepada-Nya. Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya (lih. Ibr. 12:6) dan hukuman merupakan salah satu bentuk pendisiplinan agar kita hidup kudus. Oleh sebab itu, ketika Tuhan menegur kita, segeralah bertobat dan kembali kepada-Nya. Jika kita saat ini terlanjur jauh dari Tuhan, belum terlambat untuk kita kembali kepada-Nya. Tinggalkan dosa itu dan kembalilah kepada-Nya. Ia pasti menerima kita kembali dengan tangan terbuka. [STG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |