Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/05/01 |
|
![]() |
|
Kamis, 1 Mei 2025 (Minggu ke-2 sesudah Paskah)
|
|
Kuasa Allah tak terbatas. Allah bisa memakai siapa atau apa saja untuk menyelamatkan umat manusia. Oleh karena itu, janganlah heran jikalau TUHAN memakai awan untuk memimpin perjalanan umat Israel ke tanah perjanjian (15-16). Dalam perjalanan bangsa Israel, mereka selalu dipandu oleh awan itu. Baik pagi, siang, petang maupun malam hari awan tersebut tidak jauh dari hadapan, atau dari atas kepala mereka (16-22). Bangsa Israel pun begitu taat mengikuti apa yang dititahkan TUHAN kepada mereka. Ada hal menarik dari bangsa Israel yang dapat kita jadikan teladan dalam pembacaan ini, yakni "Atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat" (23). Hal tersebut menunjukkan kepada kita bahwa ada ketaatan bangsa Israel kepada Allah. Ketaatan terhadap pimpinan Allah tersebut membuahkan hasil di dalam hidup mereka. Ketaatan yang ditunjukkan bangsa Israel merupakan respons terpenting terhadap pimpinan Allah, dan itu bukan soal ke mana dan di mana kita berada. Tetapi kehadiran-Nya sendiri dalam hidup kita. Ketika Ia hadir, apakah kita mau merespons atau tidak? Sebagai umat manusia, terkadang kita gagal memahami rencana Allah. Kita tidak memahami perihal waktu dan cara Allah bekerja dalam hidup kita. Kita sering kali meragukan kuasa dan pimpinan Allah dalam hidup kita. Apakah yang akan kita lakukan, bila Allah tidak segera menjawab doa kita? Apakah kita akan mulai bersungut-sungut dan menyalahkan Allah? Apakah kita masih mau memahami pimpinan, cara, dan waktu Allah bagi kehidupan kita? Saat ini, mari kita belajar dari bangsa Israel yang taat dan melakukan apa yang Allah perintahkan kepada mereka melalui Musa. Sadarilah bahwa kita membutuhkan pimpinan Allah dalam hidup ini. Kesuksesan jasmani maupun rohani tidak akan pernah terwujud tanpa pimpinan Allah. Oleh karena itu, mari kita upayakan dengan sungguh-sungguh pekerjaan kita di hadapan Allah. Mari kita jalani hidup ini dengan upaya dan tindakan yang lebih maksimal, bermutu, dan berkenan bagi Allah. [ERE]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |