Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/04/27 |
|
Sabtu, 27 April 2024 (Minggu ke-4 sesudah Paskah)
|
|
Allah selalu serius dengan perkataan-Nya. Ia pasti menggenapinya, baik berupa hukuman maupun keselamatan. Allah menyampaikan bahwa Ia akan mendatangkan air bah untuk memusnahkan segala makhluk yang hidup (Kej. 6:17). Hal itu telah digenapi. Air bah menutupi bumi selama 150 hari (24), sehingga semua yang hidup di darat, di muka bumi, semuanya mati (21-23a). Allah telah menyampaikan bahwa Ia akan menyelamatkan Nuh, keluarganya, dan sepasang dari segala makhluk yang hidup supaya terpelihara hidupnya (Kej. 6:18-21). Allah juga menggenapkan hal ini. Ia mempersiapkan Nuh, keluarganya, dan segala binatang untuk masuk ke dalam bahtera (1-9, 11-16). Akhirnya, Nuh dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu tetap hidup (23b). Peristiwanya hanya satu, air bah, tetapi implikasinya lebih dari satu. Datangnya air bah tidak diberitahukan kepada penerima hukuman, tetapi hanya diinformasikan kepada penerima keselamatan. Pada satu sisi, air bah menegaskan betapa mengerikannya hukuman atas dosa. Allah tidak pernah main-main terhadap dosa. Upah dosa adalah kebinasaan. Oleh karena itu, tinggalkan dan jauhilah dosa sekarang juga! Kesabaran Allah adalah kesempatan bagi kita untuk kembali pulang dari kesesatan, kebebalan, dan kejahatan kita. Pada sisi lain, air bah juga menegaskan betapa indahnya keselamatan dari Allah. Kuasa penyelamatan-Nya bukan saja kelepasan dari hukuman atas dosa. Lebih daripada itu, keselamatan berarti kehidupan bersama dengan Allah dalam kemuliaan yang baru. Keselamatan itu telah tersedia di dalam Tuhan Yesus Kristus. Dalam kematian-Nya, Ia menanggung hukuman atas dosa sehingga orang percaya tidak lagi dihukum. Dalam kebangkitan-Nya, Ia memastikan adanya kebangkitan tubuh yang tidak binasa. Dalam kenaikan-Nya Ia mempersiapkan tempat tinggal di langit yang baru dan bumi yang baru. Di situlah kesempurnaan kehidupan bersama Allah untuk dinikmati orang-orang percaya. Indah bukan? Maukah Anda berada di dalamnya? [JMH] Baca Gali Alkitab 9 Pada pasal ini penulis Kitab Kejadian menggunakan bahasa antromorfis (penggambaran atau penyerupaan Tuhan dengan wujud dan sifat-sifat manusia, KBBI) di mana Allah seolah-olah pernah melupakan, lalu mengingat kembali akan Nuh dan seisi bahtera itu yang masih terombang-ambing di samudra air bah. Seratus lima puluh hari lamanya air bah itu menyelimuti bumi. Ini adalah waktu yang sangat panjang, mengingat Nuh dan keluarganya harus menghidupi diri mereka dan semua hewan yang mereka bawa. Bagaimana mungkin dalam waktu yang panjang itu mereka dapat tetap hidup dan terpelihara dengan baik? Jawabannya, tentu karena Allah yang memelihara mereka semua. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |