Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/04/18 |
|
Selasa, 18 April 2023 (Minggu ke-2 sesudah Paskah)
|
|
Ketika kita membuat permintaan kepada seseorang, tentu kita tidak selalu yakin bahwa permintaan kita akan dilakukan. Namun, di dalam bacaan hari ini kita memiliki kepastian bahwa Allah akan melakukan apa yang diminta oleh orang-orang pilihan. Nabi Yeremia mewakili bangsa Yehuda yang menderita. Ia meratap dengan kesedihan yang mendalam (49-54). Ia berseru kepada Tuhan dan memohon pertolongan-Nya (55-57). Hal yang menarik adalah segera setelah itu, ia berseru bahwa Tuhan telah menyelamatkannya (58-60). Masa depan seolah-olah telah menjadi masa kini. Sang nabi meyakini bahwa Tuhan memerhatikan umat-Nya yang menderita di bawah penindasan dan penghinaan bangsa-bangsa asing (61-63). Maka, ia pun memohon dalam keyakinan bahwa suatu saat nanti Tuhan akan membalas kejahatan mereka (64-66). Dari manakah asalnya semua keyakinan Nabi Yeremia? Bagaimana dia bisa begitu yakin bahwa Tuhan akan melakukan permohonannya? Keyakinan Yeremia berasal dari relasi yang intim dengan Tuhan. Melalui pengalamannya bersama Tuhan, ia menjadi makin dekat dengan-Nya. Keakraban itu membuatnya dapat mengetahui kehendak Tuhan-yakni isi hati dan jalan-Nya. Ia tahu bahwa Tuhan amat mengasihi umat-Nya dan kasih-Nya bagi bangsa Yehuda tidak akan berhenti. Seberapa dekat kita telah mengenal Tuhan? Apakah keakraban itu membuat kita benar-benar mengenal isi hati dan jalan-Nya? Rasul Paulus berani berkata: "… kami memiliki pikiran Kristus" (1Kor. 2:16b) karena ia telah bergaul secara intim dengan Tuhan. Jikalau kita mengenal Tuhan, kita akan meminta kepada-Nya dalam keyakinan. "Mintalah apa saja yang kamu kehendaki", kata Tuhan, "dan kamu akan menerimanya" (Yoh. 15:7). Itulah janji-Nya bagi setiap orang yang tinggal di dalam Dia. Sekarang bagaimana kita merespons janji Tuhan yang indah ini? Jika kita berdoa dengan keyakinan bahwa Ia mengasihi kita dan mengetahui penderitaan kita, maka kita dapat meminta kepada-Nya seolah-olah kita telah menerimanya. Haleluya! [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |