Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/04/12

Sabtu, 12 April 2025 (Minggu Pra-Paskah 5)

Imamat 26:1-13
Mengejar Sang Pemberi Berkat

Bagian ini merupakan peringatan bagi umat agar mereka tidak menduakan TUHAN dan hanya sujud menyembah kepada-Nya, menghormati Dia, serta setia melakukan perintah-Nya (1-3). Jika mereka melakukan hal itu semua, TUHAN berjanji akan memberkati mereka. Cuaca akan berjalan sesuai musimnya, tanah di mana mereka tinggal akan menjadi lahan yang subur, mereka akan makan sampai kenyang dan dijauhkan dari musuh dan bahaya (4-8).

TUHAN berjanji akan menjadi Allah mereka dan tinggal bersama dengan mereka. Ia juga berjanji akan mengembalikan harga diri mereka sehingga mereka tidak perlu disebut sebagai budak, melainkan dapat berdiri tegak sebagai orang merdeka (11-13).

Sebuah janji yang luar biasa! Allah yang tidak terbatas mau memberkati dan hadir di tengah tengah umat-Nya. Janji ini ditepati oleh Allah tatkala Israel mau hidup takut akan Allah. Di sepanjang sejarah kehidupan Israel dalam Alkitab, diceritakan bahwa Allah sanggup menjaga umat-Nya, bahkan dengan cara cara yang ajaib. Namun, pada saat Israel berpikir keamanan dan kemakmuran bisa didapat di luar Allah (lewat berhala dan pertolongan bangsa lain), maka sebaliknyalah yang terjadi, yaitu kehancuran dan penghukuman.

Mengejar berkat Allah lebih daripada mencari Allah terjadi bukan hanya di zaman Israel, namun juga terjadi sampai saat ini. Ketika berkat yang diinginkan tidak didapatkan, banyak orang Kristen meninggalkan Allah, atau berusaha mendapatkan dengan cara sendiri. Akan tetapi, firman Allah hari ini mengingatkan kita bahwa fokus utama dalam hidup kita adalah Allah sendiri.

Ia mau kita mengutamakan Dia lebih dari segalanya. Kita mengasihi dan menghormati Dia bukan karena Dia mampu berbuat sesuatu untuk kita, melainkan karena Dia memang menjadi fokus utama kasih dan pengabdian kita.

Mari saat ini kita kembali memeriksa hati, pikiran, tindakan, dan doa kita. Apakah yang selalu kita kejar adalah Allah sendiri, ataukah kita hanya mengejar berkat-Nya? Arahkan segenap hidup kita kepada Allah dan taatilah kehendak-Nya. [STG]


Baca Gali Alkitab 2

Imamat 26:1-13

Damai sejahtera adalah hasil dari hubungan yang benar dengan Allah. Keamanan dari ancaman eksternal menunjukkan bahwa perlindungan Allah meliputi semua aspek kehidupan yang memberikan ketenangan dan keamanan bagi umat-Nya. Allah memberkati umat-Nya secara berkelanjutan. Allah menyediakan lebih dari cukup bagi mereka yang setia kepada-Nya.

Kehadiran Allah di tengah-tengah umat adalah puncak dari berkat-berkat yang dijanjikan-Nya; itulah wujud kedekatan dan cinta Allah kepada umat-Nya. Allah senantiasa menjaga dan memelihara umat-Nya. Penting bagi kita untuk menyadari kehadiran Allah dalam hidup kita dan menyadari hubungan perjanjian dengan-Nya.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang Allah larang dan apa yang Dia perintahkan? (1-2)
2. Apa yang Allah berikan jika umat hidup menurut ketetapan-Nya dan tetap berpegang pada perintah-Nya? (3-10)
3. Apa yang Allah firmankan tentang kehadiran diri-Nya di tengah tengah umat? (11-13)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apakah saat ini Anda sudah merasakan berkat Allah dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apakah Anda selalu mengandalkan Allah dalam menghadapi setiap tantangan kehidupan? Jelaskan!
3. Pernahkah Anda merasakan kehadiran Allah dalam hidup sehari-hari? Bagaimana Anda akan menjelaskannya?

Apa respons Anda?
1. Bagaimana caranya agar Anda dapat bersyukur atas pembebasan Allah dalam hidup Anda? Berikan contoh konkret!
2. Apakah Anda pernah menerima berkat-berkat besar dari Allah? Jika ya, apa yang akan Anda lakukan sebagai tanda syukur Anda?

Pokok Doa:
Mari kita mendoakan kedamaian dan kesejahteraan dalam hidup bersama dan perlindungan dari ancaman peperangan.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org