Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/04/08 |
|
Sabtu, 8 April 2023 (Sabtu Teduh)
|
|
Dalam firman hari ini digambarkan bagaimana orang-orang merespons kematian Yesus. Yusuf dari Arimatea meratapi kematian-Nya. Ia menghadap Pilatus agar ia dapat menguburkan Yesus (57-58). Tampaknya ia sudah pasrah dengan kepergian Sang Guru. Tubuh Yesus telah dimasukkan ke dalam kubur dan kubur itu telah ditutup dengan batu yang besar, maka ia pergi dalam kesedihan (59-60). Namun, penguburan itu belum membuat para pemuka agama merasa tenang. Mereka menginginkan supaya Yesus mati tanpa ada siapa pun yang dapat membantahnya. Dengan kedengkian yang belum reda, mereka menghadap Pilatus untuk melaporkan klaim kebangkitan Yesus yang pernah mereka dengar (62-63). Tindakan mereka ironis dalam tiga hal. Pertama, walau dalam pengertian yang berbeda, mereka yang tidak percaya kepada Yesus malah lebih mengingat perkataan-Nya daripada murid-murid-Nya sendiri. Kedua, mereka menghadap Pilatus pada hari Sabat. Pemimpin agama yang seharusnya menunjukkan ketaatan dalam menjalani hukum Taurat, termasuk hari Sabat, justru melanggarnya. Ketiga, mereka mengira bahwa dengan memasang meterai dan menempatkan penjaga, tidak akan ada yang bisa mencuri mayat Yesus dan menyebarkan berita kebangkitan-Nya (64-66). Mereka tidak tahu bahwa tidak ada kuburan yang dapat menahan kebangkitan Yesus sehingga semua rencana mereka menjadi sia-sia. Justru semua tindakan mereka makin membuktikan bahwa kebangkitan-Nya terjadi bukan karena tipu muslihat manusia, melainkan karena kuasa-Nya. Yesus bangkit dan beritanya tersebar ke-mana-mana. Sepanjang sejarah, banyak upaya dilakukan orang untuk meredam berita kebangkitan Yesus. Namun, tak kunjung berhasil. Berita kebangkitan-Nya justru makin santer dan nyaring. Kebangkitan Yesus Kristus adalah keniscayaan yang harus terus dikumandangkan. Apabila muncul halangan, kita-sebagai pengikut Kristus pada masa kini-tetap harus terus mewartakan berita tentang Kristus yang bangkit! [PMS] Baca Gali Alkitab 6 Jauh sebelum kematian-Nya, Yesus pernah berkata bahwa Dia sanggup mendirikan kembali Bait Allah yang telah dirombak hanya dalam waktu tiga hari. Tentu saja, Bait Allah yang Dia maksudkan adalah diri-Nya sendiri yang akan mengalami kematian selama tiga hari kemudian bangkit pada hari yang ketiga. Maria Magdalena dan Maria lainnya adalah orang-orang yang pertama kali menyaksikan penggenapan perkataan Yesus itu. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |