Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2005/04/06 |
|
Rabu, 6 April 2005
|
|
Ya terhadap panggilan Tuhan
Untuk menolong Musa mengatasi keraguannya, Allah menegaskan tiga hal. Pertama, Allah tidak saja memberi tugas, tetapi akan membuat Musa menjadi Allah bagi Firaun (ayat 7:1). Penyertaan dan kuasa Allah akan membuat Musa ada pada posisi yang harus didengar dan ditaati Firaun. Kedua, Allah memberikan Harun kepada Musa untuk mendampinginya sebagai juru bicara Musa (ayat 7:16). Penetapan Allah ini menegaskan bahwa kerja sama dalam pekerjaan Tuhan merupakan hal yang terbaik karena akan terjadi saling mengisi, saling melengkapi, dan saling menguatkan. Ketiga, Allah sudah melihat bahwa tugas tersebut akan disambut dengan kekerasan hati Firaun. Akan tetapi, kekerasan hati tersebut bukanlah tembok penghalang bagi tergenapinya rencana Allah, melainkan batu loncatan bagi Musa untuk menyaksikan tanda dan kedahsyatan mukjizat Allah menaklukkan Firaun (ayat 4-5). Pada kenyataannya, Firaun memang mengeraskan hati walau sudah melihat tanda dan mukjizat Allah yang luar biasa itu (ayat 10-13). Panggilan Allah kepada seseorang untuk menjadi hamba-Nya bersifat mulia, oleh karena itu, sebenarnya tidak boleh ada alasan apa pun untuk menolaknya. Memang panggilan Allah itu berat sebab hamba-Nya harus berhadapan dengan kekerasan hati orang-orang yang diikat ilah zaman ini (ayat 2Kor. 4:4). Akan tetapi, janganlah undur sebab bersama Allah, hamba-Nya ada di posisi Allah yang menang terhadap para lawan-Nya. Renungkan: Berespons ya terhadap misi Allah berarti mengalami penyertaan dan karya-karya Allah dalam hidup.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |