Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/04/01 |
|
![]() |
|
Selasa, 1 April 2025 (Minggu Pra-Paskah 4)
|
|
Allah bukan hanya menebus dan menyelamatkan umat, tetapi juga memelihara umat-Nya. Ketika umat Allah melakukan perayaan, hal itu dilakukan bukan untuk berpesta pora. Namun, perayaan dilakukan untuk mengenang dan memelihara karya penyelamatan Allah di dalam hidup mereka. Perayaan dalam nas hari ini dikenal dengan nama Perayaan Tujuh Minggu atau juga Pentakosta (15-16; bdk. Ul. 16:10). Umat perlu membawa kurban sajian berupa dua roti unjukan yang dibuat dari dua persepuluh efa tepung terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai buah sulung bagi TUHAN (17). Bersama dua roti unjukan tersebut, umat harus mempersembahkan tujuh ekor domba, seekor lembu jantan, dan dua ekor domba jantan sebagai kurban bakaran (18). Umat juga perlu mempersembahkan seekor kambing jantan sebagai kurban penghapus dosa, dan dua ekor domba sebagai kurban keselamatan (19). Perhitungan tujuh minggu dimulai dari hari sesudah Sabat (15), yaitu ketika imam menunjukkan berkas hasil tuaian pertama yang umat berikan kepada imam (9-10). Dengan demikian, ini adalah perayaan untuk hasil tuaian yang telah Allah berikan kepada umat sehingga perayaan ini dikenal sebagai perayaan tujuh minggu setelah permulaan menuai gandum. Umat juga perlu memberikan kurban bakaran, kurban penghapus dosa, dan kurban keselamatan seiring dengan kurban sajian yang berupa dua roti unjukan. Hal ini berarti ketika kita memberikan ucapan syukur, kita juga harus datang dengan hati yang benar di hadapan Allah, yaitu dengan kerendahan hati. Pentakosta tersebut nantinya akan menjadi jelas dan dinyatakan pada saat Allah dengan limpah mencurahkan Roh Kudus dalam peristiwa Pentakosta di Perjanjian Baru. Jadi, kita perlu bersyukur bukan hanya untuk keselamatan, tetapi juga pemeliharaan Allah yang berlimpah dalam kehidupan kita. Mari kita belajar untuk senantiasa melihat kelimpahan pemeliharaan Allah dalam hidup kita, termasuk ketika kita mengalami kesulitan. [INT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |