Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/03/28 |
|
Selasa, 28 Maret 2017 (Minggu Sengsara ke-4)
|
|
Setelah masa kesukaran terjadi, muncullah kekacauan pada matahari, bulan, dan bintang (29; bdk. Yes. 13:10, 34:4). Kekacauan itu mencakup dunia materi dan rohani. Jika dilihat dengan cermat, kekacauan itu merupakan prolog kedatangan Kristus dengan kemuliaan-Nya dan disertai dengan kuasa penghakiman-Nya (30; bdk. Dan. 7:13; Mat. 16:27, 26:64). Saat itu, Yesus akan mengumpulkan semua orang percaya (31). Melalui perumpamaan pohon ara, Yesus mengajarkan bahwa kedatangan-Nya sudah dekat dan akan didahului oleh tanda-tanda yang kelihatan (32-33; lih. ay. 14). Pada waktu itu, ada satu generasi yang akan melihat tanda-tanda dan kedatangan Yesus (34). Akhirnya Yesus menutup pernyataan-Nya dengan janji bahwa hal itu akan terjadi (35), sekalipun kepastian kedatangan-Nya hanya Bapa Surgawi yang tahu (36). Sesuatu disebut sebagai pengharapan jika hal yang diharapkan belum tiba. Apabila sudah tiba, maka sesuatu itu tidak disebut pengharapan, tetapi sukacita. Demikian pula dengan orang-orang percaya yang menantikan kedatangan Yesus akan bersukacita saat Ia datang kembali. Di sisi yang lain, kedatangan Yesus akan menjadi momen yang mengerikan bagi semua orang berdosa yang menolak-Nya. Itu sebabnya, kita sekarang perlu mewawas diri. Sudahkah kita mewujudnyatakan sikap dan perbuatan kita sebagai orang percaya? Misalnya, berapa banyak perbuatan benar atau kesalahan yang sudah kita lakukan? Mungkin dengan membuat catatan harian, kita bisa melihat berapa banyak ketaatan atau pelanggaran yang sudah kita lakukan. Pernahkah kita berdoa bagi orang yang kita kenal, namun masih belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya? Upaya apa yang telah kita lakukan untuk memenangkan orang tersebut untuk Kristus? Mungkin kita bisa memberikan traktat baginya. Atau kita bisa mengajaknya ke persekutuan atau gereja. Mungkin dengan kepedulian yang tulus, kita dapat menceritakan kasih Yesus kepadanya. Siapa tahu Tuhan menjamah hatinya dan dia merespons rahmat itu? [RH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |