Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/03/27 |
|
Kamis, 27 Maret 2025 (Minggu Pra-Paskah 3)
|
|
Firman Allah yang disampaikan melalui Musa kepada umat Israel memiliki cakupan yang menyeluruh, dari tata cara ibadah hingga tata krama dalam berelasi dengan sesama. Dalam nas bacaan kita hari ini, hidup kudus diuraikan secara menarik. Bukan hanya Allah menetapkan hukuman atas pelaku dosa perzinaan (20-22), melarang umat untuk mengikuti ritual penyembahan berhala (26-31), serta memerintahkan mereka untuk memberikan kasih dan keadilan kepada siapa saja (32-36), Ia juga memberikan ketetapan yang berkaitan dengan alam. Mengapa dua jenis ternak tidak boleh dikawinkan dan dua jenis benih tidak boleh ditabur di ladang yang sama (19)? Sesungguhnya, di dalam konteks zaman itu, ketetapan ini merupakan larangan terhadap pencampuran. Apa pun yang telah Allah tetapkan, janganlah kita campuradukkan. Kita harus memperlakukan hewan dan tanaman sebagaimana Allah menciptakannya (bdk. Kej. 1:25). Demikian pula dengan dua jenis bahan pakaian, yang bukan sekadar tentang pilihan gaya, melainkan tentang pencampuran antara bangsa Israel dan bangsa asing, antara ajaran Taurat dan ajaran lain. Mengapa buah-buahan dari pohon yang ditanam dan ditumbuhkan selama tiga tahun tidak boleh dimakan (23)? Pada hakikatnya, buah yang muncul dalam tiga tahun pertama adalah buah muda yang muncul sebelum waktunya. Haruslah buah itu dipetik dan tidak dimakan. Pada tahun keempat barulah buah yang dihasilkan adalah buah yang matang dan baik, tetapi itu pun harus dikhususkan bagi Allah terlebih dahulu (24). Buah yang muncul pada tahun berikutnya dan seterusnya baru boleh mereka makan (25). Ketetapan di atas mungkin sering disalahartikan oleh kita, pembaca masa kini. Tidak ada yang salah dengan menanam tanaman berbeda di ladang kita atau memakan buah tanpa menunggu tiga tahun. Yang patut kita hindari adalah terburu-buru mengikuti dan menikmati apa yang kelihatannya baik. Sebab, sebagai orang percaya, yang terbaik bagi kita tetaplah kemurnian dan kesetiaan di dalam Tuhan. [PFW/SET]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |