Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/03/21

Jumat, 21 Maret 2025 (Minggu Pra-Paskah 2)

Imamat 14:33-57
Bersihlah Hatiku

Rumah sering kali menjadi representasi dari orang yang mendiaminya. Rumah yang rapi dan terawat menunjukkan pribadi yang sehat dan rajin. Begitu pula, rumah yang kotor dan berantakan dapat mencerminkan seseorang yang hidupnya tidak sehat.

Hal yang menarik adalah setelah Tuhan menguraikan aturan tentang penyakit kulit pada manusia, Ia menjelaskan tanda penyakit pada dinding rumah (33-35). Keduanya saling berkaitan. Seperti penanganan bagi penderita penyakit kulit, rumah yang didapati mempunyai lekuk-lekuk yang lebih dalam dari permukaan harus dikosongkan, dengan kata lain diisolasi dari semua orang (36-38), juga dicungkil batunya, dikikis dindingnya, dan diganti dengan yang baru (39-42).

Jika tanda penyakit menajiskan itu tidak kunjung hilang, dan bahkan meluas, sudah saatnya rumah itu dibongkar dan dibuang ke luar kota (43-45). Sebaliknya, jika tanda tersebut hilang, pemilik rumah perlu mempersembahkan kurban penahiran seperti orang yang ditahirkan dari penyakit kulit (48-53; bdk. Im. 14:1-7).

Sebagaimana rumah fisik harus dirawat dan dipelihara, demikian pula, bahkan terlebih lagi, rumah rohani kita. Rasul Paulus mengungkapkan realitas rohani bahwa setiap orang percaya adalah bait Allah (1Kor. 3:16, 6:19). Kita harus menjaga hati kita dari segala kecemaran.

Waspadalah terhadap tanda-tanda awal munculnya kecemaran di dalam hati kita. Sering kali tanda yang kecil dianggap tidak berbahaya dan didiamkan, tetapi cepat atau lambat tanda itu makin mendalam dan meluas. Risiko besar menanti setiap orang yang melalaikan kebersihan hatinya. Pada akhirnya, dia akan dikejutkan oleh hatinya yang penuh kecemaran yang tak bisa hilang dan harus dirubuhkan.

Jadi, marilah kita mengikis segala kecenderungan buruk yang mencemari bagian luar maupun dalam diri kita. Tindakan ini tidak pernah menyenangkan, bahkan sering kali menyakitkan. Namun, jika kita mau melakukannya, hidup kita akan terpelihara. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari sanalah terpancar kehidupan" (Ams. 4:23). [PHM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org