Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/03/20 |
|
Kamis, 20 Maret 2025 (Minggu Pra-Paskah 2)
|
|
Beberapa ekor domba mungkin cukup mahal untuk direlakan bagi orang biasa. Namun, jika itu adalah harga yang diminta agar ia dapat dideklarasikan sebagai tahir, itu bisa jadi tergolong murah. Bayangkan apa yang dirasakan seorang Israel yang menderita penyakit kulit menular pada zaman Perjanjian Lama. Tidak ada kepastian apakah ia bisa sembuh. Namun, suatu hari bercak putih pada kulitnya memudar. Ia memeriksakan diri kepada seorang imam, dan ia dinyatakan sembuh (2-3). Maka, tuntutan untuk mengikuti ritual penahiran tak akan terasa berat. Di dalam ritual itu, beberapa realitas rohani dinyatakan melalui perlambang. Dengan darah yang tercurah dosanya dihapuskan, dan bagai burung yang terbang ke padang gurun, kenajisannya lenyap (5-7). Dengan mencuci pakaian dan membasuh tubuhnya, ia membersihkan diri dari segala kecemaran (8-9). Dengan pengurbanan tiga ekor domba dan tepung terbaik, darah dibubuhkan dan minyak dipercikkan padanya sebagai tanda bahwa ia telah didamaikan dan diperkenan Allah (10-20). Ketika orang itu mengalami penahiran yang istimewa, kita hanya bisa membayangkan betapa berlimpahnya syukur mantan penderita penyakit kulit itu. Ketika kita mengalami kesembuhan yang luar biasa dan merasakan syukur yang melimpah, kita tidak akan hitung-hitungan. Kita bersedia untuk menggunakan apa saja demi mengungkapkan rasa syukur tersebut. Masalahnya, kadang kita lupa untuk sekadar mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, seperti sembilan mantan penderita kusta di dalam Lukas 17:11-19. Janganlah kita lupa untuk bersyukur! Bila kita sembuh dari penyakit berbahaya, bersyukurlah kepada Tuhan! Bila kita sembuh dari penyakit ringan pun, bersyukurlah! Bila kita disembuhkan dari penyakit dosa dan cara hidup yang lama, bersyukurlah dengan doa, pujian, kesaksian, atau persembahan di gereja, maupun dengan memedulikan, membantu, dan menolong sesama yang sedang menderita. Kita tidak dapat membalas kebaikan Tuhan, tetapi kita dapat bersyukur. Jadi, bersyukurlah! [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |