Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/03/19 |
|
Minggu, 19 Maret 2017 (Minggu Sengsara ke-3)
|
|
Pemazmur mengajak segenap bangsa merayakan karya dan anugerah Allah yang istimewa melalui ibadah syukur yang meriah. Karya pemeliharaan Allah dalam kehidupan bangsa menjadi dasar bagi umat untuk bersyukur. Keistimewaan Israel terletak pada pengakuan bahwa Tuhan menyelamatkan mereka dari perbudakan dan memanggil mereka untuk hidup menjadi umat Allah di Tanah Perjanjian (Kel.20:2). Dalam mazmur ini dirumuskan pengakuan bahwa Tuhan adalah Pencipta dan bangsa Israel menjadi umat gembalaan-Nya (3). Hubungan istimewa inilah yang mendorong umat menghaturkan kurban syukur dalam peribadahan yang meriah, dengan sorak-sorai dan sukacita yang besar. Kegembiraan Israel didasarkan pada rasa syukur yang mendalam atas karya keselamatan dan kasih setia Allah Israel. Para pendiri bangsa kita juga merumuskan pengakuannya bahwa bangsa dan negara Indonesia bisa memproklamasikan kemerdekaannya karena berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Segenap warga, suku, bahasa, ras, golongan, dan agama apa pun disatukan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam rasa nasionalisme dan kebinekaan, setiap orang dipanggil untuk berpartisipasi melindungi segenap tumpah darah Indonesia, mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta membangun perdamaian dunia. Dalam perjalanannya, sejarah mencatat bahwa tujuan yang luhur dan mulia ini sering kali diciderai oleh kepentingan pribadi atau golongan yang bertujuan untuk memecah belah. Pemazmur menjadi inspirasi bagi kita untuk mewujudkan kehidupan bersama di tengah bangsa sebagai arak-arakan syukur dan pujian kepada Tuhan. Hidup kita adalah ibadah di hadapan Tuhan. Ibadah tidak hanya berdoa dan membaca Alkitab, tetapi lebih dari itu adalah mewujudkan kebenaran dan keadilan Tuhan melalui hidup dan karya kita dengan cara memilih yang baik dan melawan kejahatan. [YTP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |