Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/03/13 |
|
Kamis, 13 Maret 2025 (Minggu Pra-Paskah 1)
|
|
Tugas seorang imam adalah menjadi pengantara antara umat Israel dengan Allah. Jadi, jika mereka ingin didamaikan dengan Allah atau dihapuskan dosanya oleh Allah, mereka harus membawa kurban kepada imam, lalu imamlah yang akan mengolah dan mempersembahkannya kepada Allah (lih. Im. 1-7). Itulah sebabnya tugas imam sangatlah penting dan tidak main-main. Bacaan kita hari ini menarik sekali. Ternyata, sebelum imam melakukan tugasnya, mereka pertama-tama harus memastikan bahwa mereka sendiri telah berdamai dengan Allah. Firman TUHAN melalui Musa, "Olahlah kurban penghapus dosa dan kurban bakaranmu ... Sesudah itu olahlah persembahan bangsa itu dan adakanlah pendamaian bagi mereka" (7). Itu artinya, sebelum para imam mencoba membereskan dosa umat atau menjadi pengantara antara umat dengan TUHAN, mereka harus terlebih dahulu memastikan bahwa relasi mereka dengan TUHAN terjalin dan terjaga dengan baik. Hal ini tidak dapat dianggap enteng, apalagi diabaikan, karena betapa sulitnya imam untuk dipercaya jika mereka yang semestinya menjadi pengantara tidak kudus di hadapan Allah. Bagaimana dengan kita pada zaman sekarang? Baik sebagai pemimpin rohani maupun sebagai jemaat awam, sudahkah kita memastikan bahwa hubungan kita dengan Tuhan sedang dalam keadaan baik dan kita hidup dalam kekudusan? Jika ya, tentu Tuhan berkenan kepada kita untuk menjadi pengantara bagi sesama kita. Namun, jika sebaliknya, bagaimana? Sepertinya tidak masuk akal jika kita mencoba mendamaikan seseorang dengan Tuhan, padahal hubungan kita sendiri dengan Tuhan masih kacau. Jangan sampai kita terus menyibukkan diri dengan kegiatan pelayanan, tetapi kita sendiri pada akhirnya belum berdamai dengan Tuhan. Dalam membimbing orang lain, kita sendiri haruslah mau dibimbing oleh Tuhan. Dalam menaati firman Tuhan, berdoalah dan pastikanlah bahwa diri kita sudah sungguh-sungguh hidup dalam damai dan kekudusan Tuhan. [WWO]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |