Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/03/07 |
|
Jumat, 7 Maret 2025 (Minggu ke-8 sesudah Epifani)
|
|
Jika orang diberi pilihan untuk menerima atau memberi, kebanyakan dari mereka akan memilih untuk menerima. Namun, Allah ingin agar kita hidup dalam keseimbangan. Ada kalanya kita menerima dan ada kalanya kita harus memberi. Anak-anak Harun yang telah dipilih sebagai imam mempunyai kewajiban untuk membawa kurban sajian kepada Allah dan membakarnya di atas mazbah (14-15). Selain kewajiban itu, mereka juga mempunyai hak untuk mendapat bagian. Setelah bagian untuk kurban sajian dibakar, bagian selebihnya harus mereka makan di pelataran karena itulah yang diberikan dan ditetapkan oleh Allah (16-18). Harun dan anak-anakNya tidak sekadar menerima, tetapi Allah juga memerintah mereka untuk memberi persembahan. Kurban sajian yang harus mereka berikan adalah sepersepuluh efa tepung terbaik dengan minyak pada waktu pagi dan petang. Kurban ini harus dibakar seluruhnya dan tidak boleh dimakan (20-23). Setiap orang mempunyai kewajiban dan hak. Ada kalanya kita menerima apa yang menjadi bagian kita, tetapi ada kalanya juga kita harus memberi dari apa yang kita punya. Sebagai orang percaya, kita harus menyadari bahwa hidup tidak melulu tentang diberi berkat, tetapi juga tidak terus-menerus tentang berkorban. Layaknya Harun dan anak-anaknya, pada satu sisi kita dapat menikmati berkat yang Allah sediakan, dan pada sisi lain kita juga mengungkapkan syukur seperti yang Allah ajarkan melalui firman-Nya. Jika kita sudah menerima bagian yang terbesar, yakni keselamatan kekal, marilah kita juga memberi yang terbesar dari diri kita bagi Tuhan. Biarlah setiap kali kita menerima pemeliharaan Tuhan, hati kita tergerak untuk memberi kasih dan kepedulian kepada sesama. Biarlah juga setiap kali kita menerima kebaikan dari orang lain, kita dengan senang hati memberi kebaikan yang serupa kepada mereka dan banyak orang yang lain. Jadilah orang Kristen yang senang untuk menerima maupun memberi. Ketika kita menerima, bersyukurlah; ketika kita memberi, bersukacitalah. Dengan demikian, ada keseimbangan berkat. [RBM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |