Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/02/28

Jumat, 28 Februari 2025 (Minggu ke-7 sesudah Epifani)

Di jalanan kita menemui beragam rambu lalu lintas. Rambu merupakan petunjuk, peringatan, dan larangan yang harus dipatuhi agar kita dapat berkendara dengan tertib dan teratur. Rambu harus ada untuk menjaga keselamatan lalu lintas.

Dalam perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan, Allah juga membuat rambu-rambu untuk menjaga keselamatan mereka. Ia menunjukkan rambu-rambu itu melalui awan yang dipenuhi kemuliaan-Nya (34-35).

Bagaimana orang Israel dapat memahami rambu Allah? Apabila awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah mereka dari tempat mereka berkemah (36). Sebaliknya, jika awan itu tidak naik, mereka tidak berangkat (37). Supaya keselamatan mereka terjaga, haruslah mereka mematuhi rambu yang telah diberikan oleh TUHAN, Allah mereka.

Dari teks ini kita dapat melihat kemiripan dengan rambu lalu lintas. Rambu-rambu berlaku bagi semua orang, dan biasanya diletakkan di tempat yang agak tinggi dan strategis, agar rambu itu dapat dilihat oleh setiap orang yang melaluinya. Demikian juga, TUHAN memberikan rambu-Nya bagi seluruh bangsa Israel, dan meletakkannya sebagai awan pada siang hari dan api pada malam hari, sehingga rambu itu berada di depan mata seluruh kaum Israel (38). Jadi, kapan saja dan di mana saja rambu TUHAN dapat dilihat oleh setiap umat.

Perjalanan bangsa Israel dapat diibaratkan seperti berkendaraan di jalan raya. Jika rambu menunjukkan tanda berhenti dan pengemudi tetap melajukan kendaraannya, akan terjadi kecelakaan. Demikian juga yang akan terjadi atas bangsa Israel jika mereka tidak patuh terhadap rambu TUHAN.

Dalam kehidupan kita juga banyak sekali rambu-rambu yang Allah berikan dan yang harus kita patuhi. Misalnya, waspadalah terhadap nabi palsu (Mat. 7:15-23); ujilah segala sesuatu (1Tes. 5:21); jadilah pelaku firman (Yak. 1:22-25).

Jika kita ingin selamat dalam perjalanan hidup kita, ikutilah rambu-rambu-Nya.

Jika kita sungguh-sungguh adalah umat Allah, rambu-Nya pastilah menjadi petunjuk yang bermanfaat dan berharga bagi kita. [MRG]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org