Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/02/27 |
|
Kamis, 27 Februari 2025 (Minggu ke-7 sesudah Epifani)
|
|
Pemimpin memiliki wewenang untuk memberikan instruksi kepada anggotanya. Musa adalah pemimpin bangsa Israel sejak mereka keluar dari Mesir, tetapi kepemimpinannya didasarkan pada pimpinan TUHAN. Ketika Musa berbicara kepada bangsa Israel, ia memberikan instruksi yang adalah instruksi TUHAN. Demikian juga dalam seluruh proses pembangunan Kemah Suci. Selama ini Musa meneruskan instruksi dari TUHAN kepada bangsa Israel. TUHAN secara langsung berfirman kepada Musa. Ia menunjukkan kapan waktu yang ditentukan (1-2), dan apa saja yang harus dikerjakan tahap demi tahap (3-15). Lalu, Musa melakukan semuanya itu (16). Walaupun sebagai pemimpin ia bisa saja memerintah orang lain untuk mengerjakan tugas yang diembankan kepadanya, ia tetap mengerjakannya secara tepat. Ada kesempatan untuk memakai otoritasnya dan melemparkan tugas itu kepada yang lain, tetapi ia tetap tunduk di bawah kepemimpinan TUHAN. Pada waktu yang ditetapkan, dengan urutan pemasangan dan penempatannya, Musa menjalankan intruksi TUHAN (17-33a). Ia tidak tergesa-gesa atau menunda-nunda. Ia juga tidak protes terhadap banyaknya tugas yang harus dikerjakannya. Sebagai pemimpin, Musa tidak hanya menuntut umat untuk mengerjakan tugas dengan baik, tetapi dia sendiri juga menunjukkan keteladanan dengan menyelesaikan tugas yang diembankan kepadanya (33b). Ia mampu memosisikan dirinya, kapan ia memimpin dan kapan ia harus dipimpin. Ketika ia menjadi yang dipimpin, ia tidak berkecil hati karena ia tahu pemimpinnya adalah Allah. Kadang orang yang sudah terbiasa memimpin merasa sulit untuk dipimpin. Seorang pemimpin di sebuah organisasi tertentu bisa secara tidak sadar memosisikan dirinya sebagai pemimpin di mana saja. Padahal, ada tempat di mana semua orang harus tunduk, yaitu di hadapan Tuhan. Mari tunduklah di bawah kepemimpinan Tuhan supaya lebih dari menjadi seorang pemimpin yang berwewenang, kita mampu menjadi pemimpin teladan yang selalu dipimpin oleh Tuhan. [MRG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |