Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/02/21 |
|
Minggu, 21 Februari 2021 (Minggu Pra-Paskah 1)
|
|
Pada umumnya para pemeluk agama menghayati bahwa ilah atau dewa yang mereka sembah tinggal di suatu tempat yang tak terhampiri. Ini sekaligus menjadi penanda akan perbedaan yang hakiki antara Yang Ilahi dengan yang insani. Yang Ilahi tinggal di tempat tinggi, biasanya disebut surga dan penuh dengan kemuliaan. Sedangkan, yang insani tinggal di bawah, biasanya disebut bumi atau dunia. Bacaan kita pada hari ini mengajak kita untuk melihat sebuah terobosan pemahaman yang luar biasa. Melalui kisah pendirian bait Allah, orang Israel hendak menyampaikan bahwa Allah yang mereka sembah adalah dekat dengan mereka. Allah tak bersemayam di tempat yang jauh. Allah justru tinggal di antara umat-Nya (13). Allah yang disembah oleh umat Israel adalah Allah yang mudah dijumpai, sebab Ia bersemayam di tempat yang sama dengan tempat umat tinggal. Pemahaman seperti ini tentu saja merupakan terobosan yang amat luar biasa. Mengapa? Sebab menghayati bahwa Yang Ilahi berkenan tinggal di antara umat itu sama artinya dengan mengatakan bahwa surga bukanlah tempat yang jauh di seberang sana. Hal ini sekaligus menjadi pembeda antara umat Israel dengan umat beragama lain. Bagi Israel, Allah yang tinggal di antara umat menandakan bahwa Allah selalu menyertai mereka. Yang menjadikan hal itu makin luar biasa adalah fakta bahwa keputusan untuk tinggal di antara umat datang dari pihak Allah. Dialah yang berinisiatif untuk bersedia tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh umat (11). Dari kisah ini kita diajak untuk tiba pada pemahaman bahwa Allah yang disembah orang Israel adalah Allah yang sungguh peduli pada umat-Nya. Ia rela meninggalkan semua kemuliaan surgawi untuk tinggal di bumi. Sehebat apa pun rumah yang disediakan manusia bagi Tuhannya, tetap tak akan mampu menandingi seluruh kemuliaan surgawi. Memiliki dan menyembah Allah yang bersedia untuk tinggal di antara umat adalah pilihan terbaik. Ia selalu beserta umat-Nya dalam setiap langkah kehidupan yang dijalani umat. [JCP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |